Rani Jambak Rilis Album Kolaborasi Internasional
SinPo.id - Rani Jambak (Indonesia) dan Yenting Hsu (Taiwan), dua musisi dan komposer pemburu suara lintas bangsa meluncurkan album kolaborasi internasional bertajuk O-ksi氣-2 (OXYGEN). Album ini diproduksi oleh Open Contemporary Art Centre (OCAC), sebagai bagian dari A Fly Enters, Immense Breath of The Sea residency project, 2021-2022 dan dirilis di bawah label Yes No Wave, sebuah label independen dari Jogja.
Rani Jambak dan Yenting Hsu, keduanya adalah seniman, musisi, dan komposer perempuan, yang sama-sama memiliki minat dan spesialisasi dalam mengembangkan karya-karya creative soundscape, yaitu merekam soundscapes dari suara-suara di alam, dan suara-suara aktivitas sosial budaya masyarakat, untuk kemudian materi suara-suara tersebut disusun, dirangkai, diolah dan diaransemen menjadi sebuah komposisi musik digital.
Open Contemporary Art Centre (OCAC) sebagai produser album OXYGEN, adalah sebuah "ruang" yang dikelola sekelompok seniman-kurator yang didirikan di Banciao (Taiwan) pada tahun 2001, dengan aktivitas meliputi kurasi, pertukaran interdisipliner, forum seni, studi dan publikasi. Sedangkan project residensi yang mereka buat ini merupakan project yang melibatkan suara dan musik eksperimental sebagai bahasa dan media.
Sementara A Fly Enters, Immense Breath of The Sea residency project, merupakan project yang bertujuan untuk mempertemukan seniman, pencipta, peneliti, dan kurator lintas bangsa, dari Taiwan serta Asia Tenggara, dan membangun "perjumpaan tentang perbedaan" antara orang, benda, dan objek, untuk mengeksplorasi kemungkinan kolaborasi dan menciptakan sinergi baru dalam perjalanan ruang berkesenian.
Dalam residensi ini para seniman lintas bangsa diundang dan difasilitas untuk bertemu dan berproses bersama. Progress dari proses tersebut dipresentasikan secara berkala dalam bentuk performance musik "sound dan experimental", baik di Taiwan, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Myanmar, di dalam channel “A Fly Enters. Immense Breath of The Sea”.
Selama ini Rani Jambak telah banyak mengeksplorasi karya musik terkait tema keberadaan hutan tropis Sumatera sebagai rumah bagi satwa liar dan paru-paru dunia. Sementara Yenting Hsu yang tinggal di Taiwan di kota dekat laut banyak berkecipung pada tematik karya-karya tentang laut. Maka, kolaborasi mereka dalam album O-ksi氣-2 (OXYGEN) ini bercerita tentang oksigen, dalam perspektif mengenai penghasil oksigen di bumi, yaitu hutan dan laut.
Sebenarnya pada awal abad ke-19, ahli biologi asal Prancis, Louis Dumas, telah meneliti tentang kehidupan laut sebagai salah satu sumber oksigen yang besar. Namun, baru semenjak tahun 50-60-an para peneliti meriset lebih jauh dan memperhitungkan seberapa besar sumbangan oksigen dari laut terhadap atmosfer bumi, di mana fitoplankton dan ganggang laut menghasilkan oksigen melalui fotosintesis dalam jumlah sangat besar, bahkan mencapai 50 persen sampai 80 persen oksigen yang ada di bumi.
Karena itu, selain menjaga hutan, ternyata menjaga kelestarian lautan juga sangat berpengaruh pada keberadaan oksigen di bumi. Pencemaran laut dan meningkatnya suhu air laut berdampak langsung pada menurunnya produksi oksigen oleh fitoplankton dan ganggang laut, yang akan berpengaruh langsung pada kehidupan biota laut baik ikan dan tumbuhan laut.
Album yang berisi enam karya komposisi ini membawa perenungan mendalam tentang oksigen sebagai sumber kehidupan. Karya-karya ini berupaya mendorong makin bertumbuhnya kepedulian umat manusia dalam menjaga alam, khususnya kelestarian sumber-sumber penghasil oksigen di muka bumi.
Kolaborasi Dua Pemburu Suara
Rani Jambak dan Yenting Hsu sama-sama menekuni dunia soundscape. Mereka masing-masing telah banyak melakukan perburuan merekam suara-suara khas di berbagai tempat di mana mereka sedang berada.
Melalui rekaman soundscapes, Rani belajar banyak mengenai bagaimana menyadari keberadaan lingkungan untuk lebih menghargainya. Baginya, merekam suara soundscaoe akan sangat berguna di masa depan, untuk memahami budaya, alam, dan masyarakat. Soundscapes menjadi sumber alternatif bagi komposisi musiknya, selain sumber yang berupa nada dan suara dari alat-alat musik. Karya komposisi musik Rani banyak mengangkat tentang suara dari alam dan suara dari lingkungan sosial budaya, serta hubungan antara manusia dan nenek moyang mereka.
Sementara Yenting Hsu mengeksplorasi suara dan tekstur suara sebagai elemen dokumenter dan fiksi, maupun sisi naratif dan imajiner dari suara yang direkam. Yenting mencampur suara dengan media seni dan disiplin seni lainnya. Ia menciptakan instalasi, pertunjukan, dokumenter audio, musik elektroakustik, dan banyak lagi. Ia juga banyak berkolaborasi dengan teater tari dan film sebagai perancang suara maupun komposer. Karya-karyanya telah ditampilkan di berbagai negara.
Proses Rani dan Yenting Hsu dalam membuat album O-ksi氣-2 (OXYGEN) sepenuhnya dilakukan secara daring. Semula mereka banyak berdiskusi melalui zoom untuk saling mengenal serta menyamakan visi dan isu, kemudian mereka saling bertukar file hasil rekaman perburuan suara soundscape yang mereka miliki.
Dari enam track lagu di album ini, dua lagu dikerjakan secara bersama dengan kolaborasi bahan arsip-arsip suara yang mereka miliki masing-masing. Kemudian ada track lagu di mana Rani merespon hasil arsip rekaman suara soundscape milik Yenting yang digarap menjadi sebuah komposisi, dan sebaliknya, ada track lagu yang lain di mana Yenting yang merespon hasil rekaman arsip soundscape Rani menjadi sebuah komposisi.
Dalam album ini proses mastering dikerjakan oleh Vandy Rizaldy dari Agensi 56, kemudian untuk desain digarap oleh Wok The Rock, yang memiliki nama asli Woto Wibowo, seniman dan kurator yang aktif di bidang seni kontemporer, desain dan musik, serta menjalankan label musik Yes No Wave Music, dan telah banyak berpartisipasi dalam berbagai forum musik kontemporer dan berkolaborasi dengan seniman-seniman dari berbagai negara.
Hari Bumi dan Menjadi Ibu
Album O-ksi氣-2 (OXYGEN) secara internasional telah resmi dirilis pada tanggal 7 April 2023 yang lalu, namun sebetulnya Rani Jambak berencana untuk mempublikasikannya secara khusus di tanah air pada peringatan Hari Bumi 22 April 2023. Tapi ternyata kondisi berkata lain, pada tanggal 20 April 2023 Rani Jambak melahirkan putri pertamanya, Asha Nusa Ardhana, yang membuat statusnya kini berubah menjadi seorang ibu.
Menurut Rani, arti kata Asha dalam bahasa Sansekerta adalah "harapan", Nusa dari kata "Nusantara", Ardhana dari bahasa Sansekerta yang bermakna "pendoa". Maka nama Asha Nusa Ardhana dimaknainya sebagai "harapan dari pendoa untuk bumi Nusantara". Tentu harapan utamanya adalah bumi nusantara yang selalu lestari, asri, dan damai.
Dengan kelahiran sang anak, kini segenap kebahagiaan dirasa begitu melimpah bagi Rani dan sang suami, M Hario Efenur, seniman asal kota Lasi, Sumatera Barat. "Kami sangat bersyukur, bagi saya, Album O-ksi氣-2 (OXYGEN) ini secara pribadi saya hadiahkan pada si Nusa, dengan kelahirannya maka ia pun menghirup langsung oksigen di udara dunia," ucap Rani Jambak.
Rani menambahkan, "Saya dan Yenting sepenuhnya mendedikasikan album ini untuk para pejuang lingkungan hidup di manapun berada. Bagi saya yang saat ini merasakan menjadi seorang ibu, bumi pada hakekatnya adalah ibu bagi semua makhluk yang hidup di dalamnya." Menurutnya, album ini merupakan sebuah sumbangsih dari mereka berdua bagi pergerakan lingkungan hidup, walaupun dalam bentuk yang sederhana melalui musik.
Album O-ksi氣-2 (OXYGEN) bisa didengarkan secara gratis di link website http://yesnowave.com/releases/yesno104/ atau bisa dibeli melalui situs paltform musik online bandcamp di https://yesnowave.bandcamp.com/album/o-ksi-2 yang mana hasil penjualan album ini didonasikan bagi kegiatan lingkungan hidup.