MPR Dukung Pemerintah Lakukan Tindakan Terukur terhadap KKB Papua

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 29 April 2023 | 09:22 WIB
Ketua MPR, Bambang Seosatyo/Sinpo.id/MPR
Ketua MPR, Bambang Seosatyo/Sinpo.id/MPR

SinPo.id -  Pemerintah, khususnya TNI dan Polri  didorong menambah pasukan untuk menindak tegas terukur gerakan separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Tindakan tegas harus dilakukan karena perusuh Papua itu sering menggunakan kekerasan dan senjata mematikan melalui aksi perusakan hingga pembunuhan.

"Para korban berjatuhan bukan hanya dari warga setempat maupun pendatang, namun juga aparat TNI dan Polri," kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Jakarta, Sabtu, 29 April 2023.

Bamsoet juga mendukung keputusan pemerintah yang telah mengategorikan KKB di Papua serta seluruh organisasi dan orang-orang yang tergabung di dalamnya serta yang mendukung gerakan tersebut sebagai teroris.

Menurut dia, sikap pemerintah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Kendati begitu, dia ingin pemerintah terus membangun dialog dengan pemerintah daerah (pemda) serta para tokoh adat, suku, agama, pemuda, dan berbagai masyarakat Papua lainnya.

"Dialog dengan pemda dan berbagai tokoh tersebut dengan mengedepankan kebesaran hati dari masing-masing pihak, diharapkan dapat menghasilkan solusi komprehensif tentang masa depan tanah Papua yang aman dan damai," ujar dia.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono baru-baru ini telah meningkatkan status siaga tempur di Kabupaten Nduga, pascapenyerangan kelompok separatis terhadap prajurit TNI yang terlibat dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air. Peningkatan status menyusul lima prajurit TNI gugur.

Bamsoet mengatakan masyarakat Papua tidak perlu khawatir terhadap status siaga tempur tersebut. Sebab, TNI menjalankannya secara tegas, terukur, dan terkendali agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

Dia juga mengingatkan berbagai aksi kekerasan terus terjadi di Papua menjelang pertengahan 2023. Misalnya, pada awal Februari terjadi kerusuhan di Wamena yang dilatari dugaan penculikan anak.

"Kejadian itu menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 18 personel dari TNI-Polri dan 32 orang warga sipil terluka. Tidak hanya itu, pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen, sejak 7 Februari 2023 hingga kini masih disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya," ucapnya.

Bamsoet ingin menjelang 78 tahun usia kemerdekaan Indonesia, wajah Papua yang aman dan damai harus segera diwujudkan. Bukan lagi semata menjadi jargon ataupun angan-angan.

Masyarakat Papua harus merasakan berkah terhadap berbagai kekayaan sumber daya alam yang dimiliki. Sehingga, bisa tinggal dengan damai dan penuh kesejahteraan di tanahnya sendiri, terpenting tak lagi harus berhadapan dengan KKB ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya.sinpo

Komentar: