'One Way' Dihentikan, Korlantas Minta Polda Jabar dan Jateng Minimalisasi Hambatan Arus Balik
SinPo.id -
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk mengelola dan meminimalisasi hambatan gangguan yang berdampak pada kelancaran arus lalu lintas periode arus balik Lebaran 2023, setelah rekayasa lalu lintas dihentikan Rabu, pukul 23.00 WIB.
“Polda Jabar dan jajaran serta Polda Jateng dan jajaran untuk mengelola dan meminimalisir hambatan atau gangguan yang berdampak pada kelancaran arus lalu lintas,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi, di Jakarta pada Kamis, 27 April 2023.
Korlantas memutuskan untuk mempercepat penghentian rekayasa lalu lintas sistem satu arah atau one way dari KM 414 Kalikangkung sampai dengan KM 72 Jakarta-Cikampek karena arus milir sudah berangsur menurun.
Meski demikian, Korlantas merekomendasikan sejumlah langkah-langkah guna memastikan kelancaran arus lalu lintas selama musim milir Lebaran 2023, salah satunya meminta Polda Jabar dan Jateng mengelola dan meminimalisir dampak kepadatan arus milir.
“Mulai dari pengelolaan rest area, melakukan rekayasa lalu lintas terbatas, penertiban kendaraan berhenti di bahu jalan dan percepatan penanganan gangguan perjalanan,” katanya.
Rekomendasi berikutnya, apabila terjadi peningkatan volume lalu lintas di lokasi KM 428+500 B Ruas Semarang-Solo, Gerbang Tol Banyumanik dan KM 190 B Ruas Palikanci atau kepadatan di segmen ruas jalan tol tertentu selama tiga jam berturut-turut, maka akan dilaksanakan kembali rekayasa lalu lintas one way pada segmen-segmen jalan tol tertentu.
Kesiapan lainnya, mensiagakan personel, sarana dan prasarana rekayasa lalu lintas yang akan digunakan apabila diperlukan dan melakukan pemantauan langsung secara rutin maupun melalui peta digital dan CCTV untuk memonitor potensi peningkatan volume lalu lintas atau hambatan lainnya.
Korlantas Polri masih memantau pergerakan arus lalu lintas milir Lebaran 2023 di sejumlah ruas jalan tol, meski tidak terjadi peningkatan signifikan.
Catatan traffic counting KM 428+500 B Jalan Tol Semarang-Solo (arah Jakarta), rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut-turut sebesar 2.565 kendaraan per jam. Artinya di bawah parameter untuk diberlakukan rekayasa lalu lintas, yakni 2.800 kendaraan per jam.
Begitu pun kondisi traffic conting di Tol Banyumanik (arah Jakarta), rata-rata volume selama tiga jam berturut-turun sebesar 2.898 kendaraan per jam, dengan batas toleransi dilakukan rekayasa lalu lintas sebesar 3.000 kendaraan per jam.
Namun di KM 190B Palikanci masih terjadi peningkatan arus lalu lintas, rata-rata volume lalu lintas sebesar 3.740 kendaraan per jam. Angka ini masuk dalam parameter diberlakukan rekayasa lalu lintas yakni sebesar 2.700 kendaraan per jam.
Hasil pantauan CCTV dan anggota di lapangan, arus lalu lintas pada hari ini cukup kondusif menuju arah Barat. Kondisi sumber bangkitan terjadi dari arah Selatan (Bandung) menuju Jabodetabek.
Terpantau arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikatama, Kalihurip dan Kalitama, rata-rata volume kendaraan yang melintas selama tiga jam berturun-turut sebesar 7.363 kendaraan per jam, masuk parameter untuk diberlakukan contraflow, dengan batas toleransi 6.440 kendaraan per jam.
Sedangkan kondisi arus lalu lintas di KM 100B Cipularang, rata-rata mencapai 2.381 kendaraan per jam, atau di bawah parameter untuk diberlakukan rekayasa lalu lintas, yakni 2.800 kendaraan per jam.
“Berdasarkan pemantauan melalui CCTV dan pantauan anggota di lapangan arus lalin masih cukup kondusif menuju ke arah Barat dari arah Bandung dan Cileunyi,” kata Eddy.
Eddy juga menyampaikan, pemberlakuan diskon tarif Tol Semarang-Jakarta sebesar 20 persen pada tanggal 27 April belum menyebabkan peningkatan volume lalu lintas yang signifikan.
Untuk itu, kata dia, berdasarkan hasil pendataan di atas, maka rekayasa lalu lintas one way di KM 414 Kalikangkung sampai dengan KM 72 Cikampek dapat dihentikan lebih cepat pada pukul 23.00 WIB malam ini.