Politisi PDIP: Pak Bamsoet Benar-Benar Seorang Pemimpin
Jakarta, sinpo.id - Eddy Kusuma Wijaya yang merupakan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, mengungkapkan bahwa pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR saat ini memang kewenangan Partai Golkar sehingga tidak bisa mencampurinya. Namun, disarankan sosok pengganti Novanto itu yang bijak dan negarawan.
Nama Bambang Soesatyo selaku Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Golkar disebut-sebut sebagai calon Ketua DPR menggantikan Novanto. Menurutnya, Bambang yang akrab disapa Bamsoet dianggap berkualitas, berintegritas dan negarawan. Bahkan, dalam mengambil keputusan itu sangat bijak dan tidak mau menang sendiri.
"Pak Bambang Soesatyo bagus, orangnya juga bijak, cukup berkualitas dan berintegritas," ujar Eddy, Jumat (29/12/2017).
Beliau melihat cara Bamsoet dalam mengambil keputusan sangat dewasa, beliau tidak memenangkan egonya dalam memimpin Komisi yang membidangi hukum di parlemen.
"Beliau betul-betul pemimpin di Komisi III bukan penguasa, kalau yang memimpin itu memfasilitasi dalam perjalanan Komisi III. Tapi kalau sok kuasa kan susah, kadang-kadang mau menang sendiri, repot kan," ujarnya.
Sementara Eddy mengaku tidak tahu bagaimana sosok nama-nama kader Golkar yang sempat muncul untuk menjadi Ketua DPR selain Bambang Soesatyo yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita. Sebab, Eddy tahu sosok Bamsoet mengingat satu rekan kerja di Komisi III.
"Kalau yang lain saya kurang tahu persis, tapi kalau Pak Bambang saya tahu karena saya satu komisi," lanjutnya.
Namun demikian, Eddy menegaskan tidak mau ikut campur terkait siapa yang akan ditunjuk sebagai Ketua DPR oleh Partai Golkar. Karena, sesuai Undang-undang MD3 itu merupakan jatah dan kewenangan dari Golkar.
"Saya melihat orang siapa yang duduk profesional saja, kalau UU MD3 mengatakan harus orang Golkar ya sudah pilih dari Golkar dan yang memilih bukan kita-kita tapi internal Golkar. Kita tidak bisa cawe-cawe," ungkapnya.
Beliau juga mengungkapkan, bahwa dari nama-nama yang sudah disebut akan menjadi Ketua DPR seperti Bambang Soesatyo dan Agus Gumiwang itu dipilih yang terbaik.
"Kalau bisa negarawan lah, jangan orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan lainnya, tapi harus mengutamakan bangsa dan negara," pungkasnya.

