Dewi Coryati: Tanpa Komitmen dan Integritas, Reformasi Sepak Bola Sia-sia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 08 April 2023 | 17:27 WIB
Dewi Coryati/PAN
Dewi Coryati/PAN

SinPo.id -  Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati menyatakan komitmen dan integritas dari pemerintah dibutuhkan untuk mereformasi sepak bola Indonesia. Tanpa itu, upaya pemerintah menaikkan 'kelas' sepak bola Tanah Air akan sia-sia.

"Konsistensi, integritas, dan komitmen diperlukan jika Indonesia ingin mewujudkan persepakbolaan yang unggul dan tangguh. Untuk mewujudkan cetak biru Garuda mendunia pun dibutuhkan hal ini," kata Dewi kepada SinPo.id, Jakarta, Sabtu, April 2023.

Dewi juga menyambut baik langkah pemerintah melalui Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang berupaya keras melobi FIFA agar Indonesia tidak disanksi berat atas gagalnya sebagai tuan ruanh Piala Dunia U-20.

Apalagi, salah satu upaya lobi itu dilakukan dengan menyodorkan proposal 'Cetak Biru Garuda Mendunia' di mana poinnya PSSI ingin melibatkan FIFA secara langsung dalam membangun sepak bola nasional.

"Kita semua berharap FIFA dapat melihat iktikad baik Indonesia melalui proposal cetak biru ini, dan dapat memaklumi segala dinamika yang terjadi sebelumnya perihal timnas Israel, sehingga tidak memberikan sanksi yang memberatkan bagi perkembangan pesepakbolaan Indonesia," kata dia.

Selain itu, politikus PAN ini berharap pemerintah tidak melupakan suporter di Tanah Air yang berpartisipasi membawa nama Indonesia sebagai negara yang sungguh-sungguh mencintai sepak bola.

"Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar dan sepak bola menjadi olahraga dengan suporter fanatik. Seperti halnya kita jumpai Viking, Jakmania, dan berbagai sebutan suporter sepak bola yang fanatik. FIFA melihat ini sebagai peluang untuk kemajuan persepakbolaan Indonesia," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus merawat suporter dengan mendukung dan mendengarkan aspirasi mereka. Terpenting, mengarahkan para suporter untuk melakukan hal-hal baik dan tidak melanggar hukum yang berlaku.

"Namun, tetap kita perlu melakukan upaya bersama untuk merangsamg para suporter melakukan hal-hal positif dan menggunakan olahraga sebagai alat integrasi sosial," kata dia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendatangi FIFA sebagai tindaklanjut arahan Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi dan mempresentasikan blueprint transformasi sepak bola Indonesia. Negosiasi ini harus dilakukan setelah FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Dalam pertemuan itu, Erick menjabarkan komitmen pemerintah dalam merenovasi 22 stadiun yang akan dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga. Usai menerima paparan dari Erick, FIFA akhirnya memutuskan hanya memberikan sanksi administratif terhadap Indonesia atas batalnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI