Erick Thohir Didukung Temui FIFA, Bawa Cetak Biru Garuda Mendunia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 05 April 2023 | 18:51 WIB
Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) Richard Ahmad. Istimewa.
Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) Richard Ahmad. Istimewa.

SinPo.id - Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) Richard Ahmad mendukung Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui para petinggi FIFA untuk bernegosiasi mengenai kasus Piala Dunia U-20. Lobi-lobi harus dilakukan agar sepak bola Indonesia tidak mendapatkan sanksi berat.

Selain soal Piala Dunia U-20, Richard mendukung mantan bos Inter Milan itu membawa blue print atau cetak biru transformasi sepak bola Indonesia yang diberi judul ‘Garuda Mendunia’.

Menurut dia, proposal cetak biru yang dibawa Erick Thohir kepada FIFA selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan Persepakbolaan Nasional.

"Jadi peta biru ini selaras dengan Inpres ya, Inpres 2019 diperbaharui sebelum KLB, saya ikut melahirkan Inpres yang 2019 plus sama yang terbaru kemarin. Artinya permintaan FIFA terkait blue print ini selaras sebenarnya tinggal memang PSSI dalam hal ini Pak Erick Thohir segera merapikan blue print-nya sampai dengan 2045," kata Richard dalam keterangannya, Jakarta, Rabu, 5 April 2023.

Richard yang juga mantan Ketua Umum The Jakmania itu mengatakan keberangkatan Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino terkait negosiasi agar Indonesia terlepas dari sanksi FIFA akibat pembatalan Piala Dunia U20. Termasuk, membahas blue print transformasi sepak bola Indonesia.

"Beliau (Erick Thohir) ke Prancis pertama soal negosiasi ulang terkait kita lepas dari sanksi, kedua membahas soal blue print sepak bola Indonesia Garuda Mendunia," ucapnya.

Disisi lain, Richard mendorong adanya kolaborasi dalam pembenahan sepak bola nasional. Dia menekankan pembenahan tidak cukup dilakukan oleh PSSI melainkan harus melibatkan suporter dan stake holder lain.

"Untuk membenahi sepak bola tidak cukup dengan PSSI tapi juga suporter dan stake holder yang lain berbarengan untuk perbaikan yang berkelanjutan," ucapnya.

Richard memengatakan pihaknya bersama PSSI sedang mengadakan roadshow diskusi agar semua elemen sepak bola mempunyai visi yang sama.

Dengan adanya presidium nasional ini memang ini menjadi garda strategis, memberikan langsung apa rekomendasi suporter Indonesia, karena ini juga lagi jalan diskusinya," kata Richard.

“Per hari ini saya sudah kirim surat ke Menpora baru dan juga presiden agar sama-sama kita satu visi untuk memperbaiki sepak bola Indonesia itu tidak hanya PSSI tapi juga stakeholder yang lain berbarengan untuk bisa sama-sama perbaiki,” timpal Richard.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga berharap proposal yang dibawa Erick Thohir tersebut bisa membebaskan Indonesia dari sanksi FIFA.

"Pak Erick kan baru sampai tadi ya, jadi masih proses. Mudah-mudahan beliau bisa bertemu Gianni (Infantino) kemudian bisa menyampaikan proposal yang kita ajukan supaya kita tidak di-ban FIFA," ucap Arya.

Mengenai isi dari blueprint transformasi sepak bola nasional itu, Arya menuturkan bahwa proposal tersebut menjelaskan target-target dari PSSI ke depannya yang bisa secara rasional untuk dicapai.

"Kita menyampaikan sebuah proposal blueprint karena kan FIFA bicara soal transformasi. Kita lihat kemarin, Brunei itu sampai lima tahun di-banned FIFA karena mereka tidak serius melakukan transformasi. Sehingga, lima tahun loh di-banned," kata Arya.

"Jadi kemarin Pak Erick bersama-sama tim semua menyiapkan proposal yang namanya Garuda Emas itu. Kita sodorkan ke FIFA. Semoga FIFA melihat kita serius mau melakukan transformasi," timpalnya.

Arya menerangkan salah satu transformasi yang dilakukan adalah dari Kementerian PUPR yang akan memperbaiki ratusan stadion yang ada di Indonesia.

"Mulai dari kompetisinya, pembinaannya untuk usia muda dan wasit dan sebagainya, untuk suporter dan lain-lainnya. Kalau ini bisa kita lakukan dengan baik, setahun ini bisa ketahuan apakah kita sudah di trek yang benar," kata Arya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI