pemilu 2024

Jokowi soal Wacana 'Koalisi Besar' KIB-KKIR: Cocok, Terserah Ketua Umum Parpol

Laporan: Sinpo
Senin, 03 April 2023 | 09:07 WIB
Presiden Jokowi bersama sejumlah petinggi parpol (SinPo.id/Tim Media Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto)
Presiden Jokowi bersama sejumlah petinggi parpol (SinPo.id/Tim Media Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan keputusan untuk membangun koalisi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kepada masing-masing ketua umum partai politik (parpol), termasuk soal wacana 'koalisi besar'.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi usai menghadiri acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta pada Minggu, 2 April 2023.

Awalnya, ia menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diawaki Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB cocok jika berkoalisi. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan ketua umum parpol.

"Cocok. Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Jokowi seperti dikutip Antara pada Minggu, 2 April 2023.

Hadir dalam acara Silaturahmi Ramadhan tersebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Saya senang para ketua partai bisa bertemu, bisa bersilaturahmi, dan ini atas undangan dari ketua PAN, Bapak Zulkifli Hasan untuk semua partai yang ada di pemerintah, dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan, keberlanjutan pembangunan ke depan, alasannya ke sana," ungkap Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyambut penggabungan KIB dengan Koalisi KIR.

"Nanti ditanyakan urusan itu pada ketua-ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada jangan ditanyakan kepada saya, yang berbicara itu ketua-ketua partai, saya bagian mendengarkan saja," ungkapnya.

Acara silaturahmi itu memang diawali dengan tausiyah oleh Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mutti, lalu diisi sambutan Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi serta salat dzuhur berjamaah. Setelah itu, para ketua umum parpol mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi.

"Tidak ada (pembicaraan soal reshuffle)," tambah Jokowi.

Jokowi pun hanya menjawab singkat mengenai waktu persisnya "reshuffle" kabinet dan siapa yang akan menduduki jabatan menteri tersebut.

"Ditunggu saja," katanya.

Terkait ketiadaan dua ketum partai lain dalam pemerintahan yaitu Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa keduanya sedang di luar negeri.

"Oh diundang, yang mengundang sekali lagi, yang mengundang adalah Pak Zulkifli Hasan," kata Presiden.

"Ketua umum NasDem dan PDIP sedang keluar negeri," sambung Zulkifli.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI