Gagal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, Pemerintah dan PSSI Jangan Menyerah

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 31 Maret 2023 | 16:38 WIB
Hidayat Nur Wahid/SinPo.id/MPR
Hidayat Nur Wahid/SinPo.id/MPR

SinPo.id -  Pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) diharapkan tidak menyerah atas pencoretan status Indonesia sebagai tuan rumah di Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA.

Apalagi, dana yang dikucurkan pemerintah untuk hajat olahraga internasional itu tidak sedikit.

"Pemerintah dan PSSI mestinya terus berusaha untuk memperoleh haknya," kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 31 Maret 2023.

Bila perlu, kata dia, pemerintah dan PSSI membawa persoalan ini ke Court of Arbiration for Sport (CAS) untuk mendapatkan keadilan dan tegaknya sportivitas.

"Agar Indonesia yang sudah jadi korban diskriminasi FIFA ini tidak malah diberi sanksi juga oleh FIFA," ujarnya.

Dia berharap pemerintah dan PSSI juga  menolak sanksi apa pun dari FIFA buntut kegagalan menjadi tuan rumah dari Piala Dunia U-20.

Dia mengklaim sikap PKS, PDIP, dan ormas-ormas seperti Muhammadiyah, MUI, KNPI sudah sesuai konstitusi.

"Dengan aturan hukum yang sangat jelas seperti tertera dalam Peraturan Menlu Nomor 3/2019," kata dia.

Dengan kondisi itu, kata Hidayat, tidak layak Indonesia diberi sanksi atas sikapnya. Menurut dia, keberhasilan menyelamatkan FIFA dari sikap diskriminatif dan menghormati kedaulatan negara bisa jadi legacy PSSI dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hidayat menegaskan Jokowi harus meniru legacy Presiden Soekarno yang menolak Israel. Kala itu, kata dia, apa yang dilakukan Soekarno membuat Israel dikucilkan di AFC hingga akhirnya terpaksa bertanding di bawah naungan UEFA.

"Tetapi peristiwa ini juga penting dijadikan sebagai pelecut untuk menyelesaikan dengan benar permasalahan terkait sepak bola di Indonesia seperti kasus Kanjuruhan," tegas dia. 

Hidayat menambahkan peristiwa diskriminatif yang mengorbankan Indonesia juga harus menjadi penyemangat bagi PSSI dan para pemain bola Indonesia di usia apa saja. 

"Agar kualitasnya meningkat, sehingga bisa disegani dan diperhitungkan dengan sebenarnya, karena di dekade terakhir, bahkan di tingkat ASEAN pun kesebelasan Indonesia di usia apapun untuk bisa menjadi juara 3 saja masih kesulitan," kata dia.
sinpo

Komentar: