Menko PMK Minta APBD Dialokasikan Untuk Tangani Stunting dan Kemiskinan

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 30 Maret 2023 | 21:36 WIB
Rapat daring Menko PMK Muhadjir Effendy/Tim Media
Rapat daring Menko PMK Muhadjir Effendy/Tim Media

SinPo.id -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Pemerintah Daerah untuk menyisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kepada dua Program Prioritas Nasional yaitu pengurangan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

“Jadi ini mohon betul-betul mendapatkan perhatian serta mensinergikan semua sumber-sumber dana yang ada dari berbagai pihak ini untuk di optimalkan pemanfaatannya agar Provinsi Sumatera Selatan angka stuntingnya bisa dibawah satu digit dan miskin ekstremnya nol persen pada tahun 2024 nanti,” kata Muhadjir saat Roadshow Dialog Stunting dan Kemiskinan Ekstrem secara daring yang dikutip pada Kamis, 30 Maret 2023.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di wilayah Sumatera Selatan sebesar 18,6 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 6,2 persen dimana pada tahun 2021 sebesar 24,8 persen.

Penurunan tersebut diyakini oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra melalui beberapa pendekatan mulai dari melakukan delapan aksi konvergensi penurunan stunting, hingga penerapan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GMSP).

GMSP merupakan gerakan yang mengajak msyarakat menjadi petani pemula dengan menanam sejumlah komoditas pangan di pekarangan rumah. Sejumlah bantuan seperti bibit dan sarana tanam juga diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

“Gerakan ini menjadi salah satu strategi yang kami lakukan untuk menurunkan angka stunting dan menghapus kemiskinan ekstrem, dengan mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadi produktif dalam hal kemandirian pangan,” ucapnya.

Selaras dengan hal tersebut, Pj. Bupati Ogan Komering Ulu Teddy Meilwansyah mengatakan bahwa penangan stunting yang dilakukan sudah dimulai dari sektor yang paling hulu yaitu para remaja putri dan ibu hamil.

“Penanganan stunting ini kita mulai dari hulunya, yaitu mulai dari masa remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah serta pemberian makanan tambahan bergizi dan berprotein tinggi kepada para ibu hamil, diharapkan stunting di wilayah kami dapat semakin turun,” tuturnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Kabupaten Musi Rawas Utara, sebagai upaya pencegahan stunting pihaknya melakuka kegiatan Antenatal Care (ANC) Gedor Desa bersama dinas kesehatan melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan pelayanan kesehatan lainnya pada ibu hamil yang dilakukan oleh dokter spesialis dan terlatih ke desa-desa terpencil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI