PIALA DUNIA U-20

Media Asing Soroti Batalnya Undian Piala Dunia U-20

Laporan: Sinpo
Selasa, 28 Maret 2023 | 01:53 WIB
Trofi Piala Dunia U-20(ANTARA)
Trofi Piala Dunia U-20(ANTARA)

SinPo.id -  Semana.com, media asing asal Kolombia, menyoroti batalnya undian Piala Dunia U-20. Berdasarkan dari laporan majalan mingguan itu, polemik penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia dapat menggangu persiapan.

"Israel adalah peserta dan pengundian tidak dapat dilakukan tanpa semua peserta. FIFA juga sudah mengakui keputusan untuk tidak melakukan undian, dan berpotensi menghasilkan solusi atas konflik ini yang sangat membahayakan untuk realisasi kejuaraan yang sudah diklasifikasikan Tim Nasional Kolombia, yang dipimpin pelatih Héctor Cárdenas," tulisnya.

Untuk diketahui, Kolombia telah memastikan lolos ke Piala Dunia U-20. Kolombia bersama dengan Brasil, Peru, dan Uruguay adalah wakil dari zona Amerika Selatan

Undian Piala Dunia U-20 Batal

 Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah mengkalkulasi dampak buruk yang dapat terjadi terhadap persepakbolaan Indonesia pasca pembatalan Drawing Piala Dunia FIFA U20 di Denpasar, Bali. Awalnya, Drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia FIFA U20 tersebut akan dilaksanakan pada 31 Maret 2023.

Pengukuran risiko tersebut perlu dilakukan demi menentukan langkah – langkah yang perlu dilakukan agar persepakbolaan Indonesia terselamatkan. Hingga saat ini, PSSI belum mendapatkan alasan resmi yang menyebabkan FIFA membatalkan acara Drawing tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran Tim Nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia FIFA U20. Bagi PSSI, ini dapat menjadi alasan bagi FIFA untuk membatalkan Drawing Piala Dunia FIFA U20. Karena, bagi FIFA, penolakan Gubernur tersebut sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.

Padahal sebelumnya, Gubernur Bali sudah menandatangani Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 termasuk didalamnya Drawing Piala Dunia U-20.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut. “Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” ujarnya.

PSSI, kata Arya, memahami sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya.

Dia meminta semua pecinta sepakbola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang. “Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepakbola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” ujar Arya.

Dalam beberapa hari terakhir ini muncul kekhawatiran netizen penggemar bola di sosial media terkait nasib penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia. Muncul Trending topic yang berisikan kondisi kelam persepakbolaan tanah air jika Indonesia gagal menjadi penyelenggara Piala Dunia U20 di Indonesia.

Jika Indonesia batal menyelenggarakan Piala Dunia FIFA U20 tahun 2023 maka netizen mengkhawatirkan sejumlah hal. Pertama, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA. Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara - negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.

Ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA. Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.

Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.

Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik. Kedelapan, Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.

Kesembilan, Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.


 

Semana.com, a foreign media from Colombia, highlighted the cancellation of the U-20 World Cup draw. Based on the weekly magazine report, the polemic over holding the U-20 World Cup in Indonesia could disrupt preparations.

 

"Israel is a participant and the draw cannot be carried out without all the participants. FIFA has also recognized the decision not to conduct the draw, and potentially resulting in a solution to this conflict which is very dangerous for the realization of the championship which has been classified as the Colombian National Team, led by coach Héctor Cárdenas," he wrote.

 

For your information, Colombia has confirmed qualification for the U-20 World Cup. Colombia together with Brazil, Peru and Uruguay are representatives of the South American zone

 

U-20 World Cup draw cancelled

 

The Indonesian Football Association (PSSI) is calculating the potential negative impact on Indonesian football following the cancellation of the FIFA U20 World Cup Drawing in Denpasar, Bali. Initially, the drawing or division of the group of countries participating in the FIFA U20 World Cup will be held on March 31, 2023.

 

This risk measurement needs to be done in order to determine the steps that need to be taken so that Indonesian football is saved. Until now, PSSI has not received an official reason causing FIFA to cancel the Drawing event.

 

Previously, the Governor of Bali Wayan Koster refused the presence of the Israeli National Team at the FIFA U20 World Cup event. For PSSI, this can be a reason for FIFA to cancel the FIFA U20 World Cup Drawing. Because, for FIFA, the Governor's refusal is the same as canceling the implementation guarantee that has been issued by the Provincial Government of Bali.

 

Whereas previously, the Governor of Bali had signed a Government Guarantee to become one of the venues for the U-20 World Cup including the U-20 World Cup Drawing.

 

PSSI Executive Committee (Exco) member Arya Sinulingga revealed that PSSI would anticipate the worst possible outcome of FIFA's decision. "We from PSSI are thinking about saving Indonesian football. Because FIFA sanctions can isolate Indonesian football from the world," he said.

 

PSSI, said Arya, understands the difficulty of separating politics and sports. Therefore, PSSI Chairman Erick Thohir will coordinate with the Ministry of Foreign Affairs as the person in charge of Indonesian foreign policy and diplomacy and with the Ministry of Youth and Sports as Inafoc or the person in charge of implementing Indonesia.

 

"The general chairperson will also report to the President at the first opportunity to find a solution to all of this both in diplomacy and foreign policy for how to save Indonesian football which we love," said Arya.

 

He asked all football lovers in Indonesia and all Indonesian people who want Indonesian football to be more advanced, to be calm. "We will try to find the best solution. We have to save Indonesian football together," said Arya.

 

In the last few days, there have been concerns from football fans on social media regarding the fate of holding the U20 World Cup in Indonesia. A trending topic emerged which contained the dark conditions of Indonesian football if Indonesia failed to host the U20 World Cup in Indonesia.

 

If Indonesia cancels holding the FIFA U20 World Cup in 2023, netizens are worried about a number of things. First, Indonesia will be frozen by FIFA. Second, Indonesia can be criticized by other countries for not carrying out FIFA's mandate.

 

Third, Indonesia cannot participate in activities related to the FIFA calendar. Fourth, Indonesia will not have another chance to be selected by FIFA to host a sporting event.

 

Fifth, Indonesia will be crossed out as a candidate to host the 2034 World Cup. Sixth, the world sports federation will consider not selecting Indonesia as the host for sporting events including the Olympics.

 

Seventh, Indonesia will be criticized for acting discriminatively mixing sports with politics. Eighth, players, coaches, referees, clubs and communities will lose their livelihoods and more than 500,000 people will be directly affected if Indonesian football stops.

 

Ninth, the U16, U19 and U20 national teams may not participate in international football events if FIFA freezes PSSI and results in a loss of economic potential of nearly trillions of rupiah.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI