Benyamin Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Gegara Kritik Rencana Pemerintah

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 27 Maret 2023 | 06:12 WIB
(Foto Benjamin Netanyahu. Sumber: The Times of Israel)
(Foto Benjamin Netanyahu. Sumber: The Times of Israel)

SinPo.id -  Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memecat Menteri Pertahanan, Yoav Gallant pada hari Minggu . Pemecatan itu dilakukan sehari setelah dia mendesak pemerintah untuk menghentikan rencana yang sangat diperdebatkan oleh hampir seluruh masyarakat Israel, yakni terkait dengan perombakan sistem peradilan.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu malam ini telah memutuskan untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant," kata kantor Netanyahu, tanpa menyebutkan nama pengganti, dilansir dari Reuters, Senin 27 Maret 2023.

Pemecatan Gallant kemungkinan akan memicu protes massal terhadap rencana yang telah mengguncang Israel selama berbulan-bulan, yakni ketika Netanyahu siap untuk meratifikasi undang-undang yang akan memperketat kontrol politik atas penunjukan yudisial. Pasalnya, RUU tersebut akan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk memutuskan kebijakan pemerintah. Sehingga merusak kesehatan demokrasi.

Gallant yang berusia 64 tahun, merupakan anggota paling senior dari partai Likud sayap kanan Netanyahu yang menyatakan tidak akan mendukung perombakan yudisial. Bahkan dalam pidatonya di siaran televisi Israel, ia mengatakan siap mengambil risiko apa pun dan membayar betapa pun harganya atas langkah yang dipilihnya untuk menentang keputusan pemerintah.

"Keamanan negara Israel selalu dan akan selalu menjadi misi hidup saya," tulis Gallant di akun Twitternya, tak lama setelah pemecatannya.

Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi yang dia bantah, mengatakan bahwa perombakan yudisial yang direncanakannya akan menyeimbangkan cabang-cabang pemerintahan. Namun para kritikus dari berbagai kalangan mengatakan perombakan itu akan melemahkan demokrasi Israel, merusak ekonomi dan menyerahkan kekuasaan yang tidak terkendali kepada pemerintah saat ini.

Terlebih RUU yang diajukan, secara efektif dapat memberikan lebih banyak kendali terhadap koalisi agama-nasionalis Netanyahu atas penunjukan hakim yang akan diajukan untuk diratifikasi minggu ini di Knesset. Keyakinan Netanyahu untuk merombak sistem peradilan mencuat lantaran ia dan sekutunya memegang 64 dari 120 kursi.sinpo

Komentar: