KONFLIK RUSIA UKRAINA

PBB Prihatin Banyak Tawanan Perang yang Dieksekusi Pasukan Rusia dan Ukraina

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 26 Maret 2023 | 08:55 WIB
Wagner Group (SinPo.id/ Premium Times)
Wagner Group (SinPo.id/ Premium Times)

SinPo.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihaknya prihatin terhadap banyaknya jumlah tawanan perang yang dieksekusi mati secara singkat oleh pasukan Rusia dan Ukraina di medan perang. Eksekusi tersebut bahkan dilakukan dengan cara yang mengerikan.

Kepala Misi Pemantau Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina, Matilda Bogner, mengatakan organisasinya telah mendokumentasikan pembunuhan terhadap 25 tawanan perang Rusia oleh angkatan bersenjata Ukraina, serta eksekusi singkat dari 15 tawanan perang Ukraina setelah ditangkap oleh angkatan bersenjata Rusia.

Sejumlah video eksekusi tawanan perang yang tersebar di media sosial telah mengejutkan dunia sejak perang dimulai. Pada bulan Februari lalu seorang terpidana pembunuh yang sengaja dibebaskan dari penjara untuk bergabung dengan Wagner Group Rusia, dilaporkan menjadi tentara bayaran kedua yang dipukuli sampai mati dengan palu godam setelah membelot ke Ukraina.

Wagner Group sendiri merupakan sebuah perusahaan militer swasta yang berbasis di Rusia, atau dikenal sebagai kelompok tentara bayaran ikut berperang atas nama Moskow di Ukraina sejak tahun 2014 saat pencaplokan Krimea. Meski demikian, Rusia tidak pernah secara resmi mengonfirmasi penggunaan kelompok itu sebagai pendukung dalam perang.

Salah satu anggota Wagner Group, Dmitry Yakushchenko, yang berusia 44 tahun, menjadi salah satu tawanan perang yang dieksekusi secara mengerikan dengan palu godam, karena dianggap berkhianat dan membelot ke Ukraina. Proses eksekusi tersebut bahkan difilmkan dan dipublikasikan melalui aplikasi Telegram.

Yakushchenko sendiri merupakan pejuang Wagner kedua yang dipukul sampai mati dengan palu godam, setelah terpidana pembunuhan, Yevgeny Nuzhin, yang berusia 55 tahun, dibunuh dengan cara yang sama pada bulan November 2022 lalu.

Tak hanya itu, dilansir dari Daily Mail, pada awal Maret, tersebar sebuah video di Telegram yang menunjukkan seorang tawanan perang Ukraina, menghisap rokok untuk terakhir kalinya, sebelum dieksekusi oleh pasukan Rusia. Tawanan tersebut diketahui bernama Oleksandr Matsievskyi, yang ditembak mati setelah mengatakan 'Glory to Ukraine'.

Namun berdasarkan laporan PBB, tak hanya tawanan perang Ukraina yang dibunuh secara brutal oleh pasukan Rusia. Karena salam sebuah video yang diterbitkan pada April tahun lalu, tentara Ukraina juga terlihat membunuh tawanan perang Rusia dengan tangan terikat di belakang dan ditembak berkali-kali.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI