Analis Ungkap Lima Kekuatan AHY untuk 2024

Laporan: Martahan Sohuturon
Jumat, 17 Maret 2023 | 11:33 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan/Ashar/SinPo.id
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan/Ashar/SinPo.id

SinPo.id - Analis kebijakan publik Fitri Hadi S mengungkap lima kekuatan yang dimiliki Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Menurutnya, lima faktor itu bisa menyukseskan bila kelak AHY berduet dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).

Kekuatan pertama, AHY merupakan pemimpin sebuah partai besar yang memiliki perolehan suara cukup baik.

"Partai Demokrat yang dipimpinnya termasuk partai besar. Perolehan suaranya di DPR cukup berimbang dengan partai partai besar lainnya seperti Golkar, Gerindra, PKS, PKB, dan PAN," kata Fitri dalam keterangannya pada Jumat, 17 Maret 2023.

Dia berkata, Partai Demokrat cukup kuat dan tidak terpecah ketika terjadi dualisme kepemimpinan saat menghadapi upaya kudeta.

Menurutnya, kudeta tersebut akhirnya gagal total dan Demokrat tetap eksis sebagai partai oposisi di DPR dan tidak menempatkan kadernya ke dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf AMin.

"Kondisi ini menunjukan soliditas Demokrat cukup tinggi sehingga akan mempu mengantarkan AHY ke kursi wakil presiden," katanya.

Kekuatan kedua, lanjut Fitri, AHY merupakan anak Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sukses menjalankan pemerintahan selama dua periode.

Dia bilang, keinginan SBY turun gunung di Pemilu 2024 mendatang dapat diartikan bahwa SBY tak akan hanya sebagai penonton, tapi juga akan ikut campur, menggunakan pengaruhnya untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan demokratis, jujur, adil, baik, dan benar.

Fitri memandang, niat SBY itu akan menguntungkan AHY dan di tengah kemungkinan terjadi kecurangan pemilu hingga upaya menggagalkan hak rakyat dalam berdemokrasi dengan cara yang tidak sesuai dengan konstitusi.

Kekuatan ketiga, usia AHY baru 45 tahun. Menurutnya, faktor itu bakal menarik dukungan dari pemilih milenial dan generasi Z yang jumlahnya mencapai 60 persen dari total penduduk Indonesia pada2024.

"Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memperkirakan bahwa Pemilu 2024 akan didominasi oleh generasi Z dan milenial yang berada di rentang usia 17-39 tahun. Berdasarkan hasil survei CSIS, jumlah kedua generasi tersebut mendekati 60 persen," ucap Fitri.

Kekuatan keempat, kemampuan AHY dalam berpolitik tidak diragukan. Menurutnya, AHY sudah memperlihatkan kemampuan berpolitik yang baik ketika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi pada 2020 dan melawan upaya kudeta.

Ia melanjutkan, jabatan AHY sebagai ketua partai akan menempatkan pasangan Anies dan AHY sebagai pasangan yang kuat dan bermartabat, bukan petugas partai.

"Dengan jabatan sebagai ketua partai dari sebuah partai besar yang loyal dan solid pada pimpinannya maka, baik Anies dan AHY akan mempunyai kedudukan yang terhormat dimata partai partai. Tidak seperti saat ini presiden hanya dianggap sebagai petugas partai yang tentu saja kedudukannya dapat dianggap lebih rendah dari anggota partai sekalipun," katanya.

Ia menyebut, Anies dan AHY merupakan pasangan serasi dalam banyak sisi, mulai dari komunikasi  hingga pendidikan.

Meski masih muda, menurutnya, Anies dan AHY punya kecerdasan dan pengalaman di organisasi maupun pemerintahan yang memperlihatkan bahwa mereka akan mampu menjadi presiden dan wapres yang membawa bangsa dan negara yang lebih baik, maju, berdaulat dan bermartabat sesuai dengan tujuan negara Indonesia.

"Misi yang mereka bawa perubahan dan perbaikan adalah tekad mereka dalam membangun negara Indonesia," katanya.

Tak ada gading yang tak retak, Fitri menambahkan, sebaik apapun Anies perlu pendamping yang mampu menutupi kekurangannya.

Dia bilang, AHY dengan partai dan simpatisanya terbukti mampu bersinergi saat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dimenangkan oleh Anies pada putaran kedua.

Hal ini dapat terjadi berkat dukungan suara, pindahnya masa pendukung AHY pada putaran kedua ke Anies. Fakta tersebut tentunya tidak boleh dikesampingkan bahwa keberhasilan Anies sebagai presiden Indonesia kelak akan lebih terbuka jika dipasangkan dengan AHY selaku wapres," tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI