Otoritas AS Luncurkan Langkah Darurat Pasca Ancaman Krisis Keuangan dari Kegagalan SVB

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 13 Maret 2023 | 17:00 WIB
Foto: dok Silicon Valley Bank
Foto: dok Silicon Valley Bank

SinPo.id -  Otoritas Amerika Serikat meluncurkan langkah-langkah darurat untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan. Upaya itu dilakukan setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB).

"Kami pikir langkah-langkah yang diambil Fed, Departemen Keuangan dan (Federal Deposit Insurance Corp) akan secara tegas mematahkan 'putaran malapetaka' psikologis di seluruh sektor perbankan regional," kata kepala strategi pasar di Corpay di Toronto, Karl Schamotta, dilansir dari Reuters, Senin 13 Maret 2023.

Kegagakan SVB dikhawatirkan dapat mengancam dan memicu krisis keuangan yang lebih luas.

Setelah akhir pekan yang dramatis, pihak regulator mengatakan bahwa setiap nasabah bank yang mendekati bangkrut, akan memiliki akses ke semua simpanan mereka mulai hari ini.

Selain itu, fasilitas baru untuk memberi bank akses ke dana darurat juga akan diterapkan. Bahkan Federal Reserve juga mempermudah pinjaman bagi bank yang mengalami kegagalan dalam keadaan darurat.

Langkah darurat tersebut merupakan bentuk bantuan untuk perusahaan Silicon Valley dan pasar global, lantaran kekhawatiran tentang risiko perbankan yang lebih luas tetap ada dan menimbulkan keraguan apakah The Fed akan tetap dengan rencananya untuk menaikkan suku bunga.

"Tapi, adil atau tidak, episode ini akan berkontribusi pada tingkat volatilitas latar belakang yang lebih tinggi, karena investor mengawasi dengan hati-hati celah lain yang muncul saat pengetatan kebijakan Fed berlanjut," imbuhnya.

Intervensi pemerintahan Biden menggarisbawahi bagaimana kampanye tanpa henti oleh The Fed dan bank sentral utama lainnya untuk mengalahkan inflasi, telah memberi tekanan pada sistem keuangan dan pasar global.

Sementara SVB, yang merupakan andalan ekonomi pemula, adalah produk uang murah yang berdiri selama puluhan tahun, dengan risiko unik yang membuatnya sangat rentan.

Menanggapi hal itu, Analis Goldman Sachs mengatakan, pihaknya tidak lagi mengharapkan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan berikutnya pada 21-22 Maret, di tengah tekanan di sektor perbankan.

"Apa yang harus diharapkan oleh investor besok dan seterusnya adalah bahwa kita akan menghadapi banyak risiko, dan masih akan ada pertanyaan dengan bank regional lainnya," kata kepala eksekutif Tallbacken Capital Advisors, Michael Purves.
sinpo

Komentar: