Puan Maharani ke Pedagang Pasar Cihapit Bandung: Apa Saja yang Sudah Mulai Naik Harganya?

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 06 Maret 2023 | 18:31 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani saat meninjau Pasar Cihapit di Bandung, Jawa Barat pada Senin, 6 Maret 2023/Dok. Ketua DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani saat meninjau Pasar Cihapit di Bandung, Jawa Barat pada Senin, 6 Maret 2023/Dok. Ketua DPR RI

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi Pasar Cihapit di Bandung, Jawa Barat pada Senin, 6 Maret 2023. Dalam kunjungannya kali ini, Puan mengecek harga-harga kebutuhan pokok jelang bulan Ramadan.

Salah satu kios yang didatangi Puan ialah milik Sri. Keduanya berdialog mengenai harga sayur yang saat ini sudah mulai ada kenaikan harga.

“Apa saja yang sudah mulai naik harganya?” tanya Puan di lokasi

“Cabe rawit, Bu. Tadinya Rp60 ribu per kg dari sananya sekarang sudah Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kg,” jawab Sri.

“Dampak ke penjualan gimana?" timpal Puan.

“Biasanya orang beli banyak, karena harga naik jadi dikurangin belinya,” jawab Sri kembali.

Menurut Sri, harga-harga sayur dan kebutuhan pokok biasanya akan naik signifikan sepekan sebelum puasa. Harga akan semakin melejit jelang Idulfitr 1444 Hijriah.

“Nanti mau Lebaran naik lagi lebih mahal. Cabe bisa sampai Rp100 ribu per kg, kadang-kadang malah sampai Rp120 ribu per kg,” kata dia.

Puan kemudian menanyakan harga kebutuhan pokok lainnya seperi telur ayam, gula, dan minyak. 

“Telur dan gula biasanya mau puasa naik sampai Rp10 sampai Rp20 ribu. Kalau minyak yang biasa (non-subsidi) sampai sekarang juga masih mahal, bu,” jawab Sri.

Di kios Ibu Sri, Puan sekaligus berbelanja sayuran seperti pare dan terong ungu. Dia juga mampir untuk membeli makanan tradisional di kios Pak Menir Kumis dan gula jawa di kios Bu Meni.

Mantan Menko PMK itu pun mendapat keluhan kenaikan harga kebutuhan pokok yang turut berdampak terhadap produksi produk makanan. Untuk itu, Puan meminta pemerintah segera melakukan langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan Ramadan.

“Pemerintah harus siapkan instrumen agar harga-harga tetap stabil jelang ramadan. Stabilkan harga dengan operasi pasar, manajemen stok, dan perlancar distribusi  agar harga-harga stabil,” katanya.

“Ini perlu dilakukan agar menekan inflasi sehingga saudara-saudara kita bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dalam suasana kondusif,” timpal Puan.

Kedatangan Puan ke pasar ini, diawali dengan sarapan di Warung Bu Eha yang berada di dalam pasar, sekitar 150 meter dari gerbang pasar. Warung yang sudah berdiri sejak 1947 itu memiliki kedekatan sejarah dengan keluarga Puan.

Menurut Bu Eha, sang mertua merupakan teman Presiden pertama RI Sukarno sehingga tak heran di Warung Bu Eha banyak terpampang foto-foto kakek Puan tersebut. Bung Karno juga kerap mampir ke rumah keluarga Bu Eha.

Warung Bu Eha pun merupakan langganan putra Bung Karno saat masih mahasiswa, yakni Guntur Soekarnoputra. Di awal kemerdekaan, Warung Bu Eha memiliki menu yang disukai orang Belanda dengan gaya prasmanan. Saat ini penyajiannya pun masih sama meski menunya sekarang berbasis masakan Sunda.

Di Warung Bu Eha, Puan menikmati nasi merah dengan lauk daging gepuk, perkedel, kikil serta sayur pare dan buntil daun singkong lengkap dengan sambalnya. Puan tampak lahap menikmati masakan Warung Bu Eha sambil mendengarkan cerita Bu Eha mengenai keluarganya yang sering datang ke warungnya.sinpo

Komentar: