Ini Saran dari Dokter dalam Memilih Pakaian Bekas yang Aman

Laporan: Sinpo
Jumat, 03 Maret 2023 | 23:16 WIB
Jual beli pakaian bekas/ Kemenparekraf
Jual beli pakaian bekas/ Kemenparekraf

SinPo.id - Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Arini Widodo, SpKK membagikan beberapa tips dalam memilih pakaian bekas agar terhindar dari infeksi yang disebabkan virus, jamur, bakteri, hingga tungau. Langkah pertama, dia menyarankan untuk memperhatikan kebersihan toko jika ingin membeli pakaian bekas.

"Perhatikan, apakah toko tersebut mengutamakan kebersihan barang-barangnya atau tidak," kata Arini seperti dikutip dari Antara, Jumat, 3 Maret 2023.

Menurut Arini, akan lebih baik jika mengetahui siapa pemilik pakaian tersebut sebelumnya. Misalnya, adik yang memakai pakaian bekas kakaknya, dan sebagainya.

Kemudian, perhatikan apakah ada noda yang menempel pada pakaian tersebut, baik yang disebabkan oleh kotoran, bercak darah, dan sebagainya. Lalu, pastikan bahwa pakaian bekas yang hendak dibeli sudah dicuci.

"Cium baunya, dari situ bisa menentukan apakah pakaian itu sudah dicuci atau belum. Jangan beli yang belum dicuci karena bisa saja ada agen infeksi yang menempel di situ," ujarnya.

Lalu, kata Arini, hindari membeli pakaian dalam, handuk, selimut, sprei, dan topi bekas dari toko karena barang-barang tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar sebagai media penularan penyakit. Selanjutnya, pilihlah pakaian yang ukurannya pas di badan.

"Kadang-kadang, membeli pakaian bekas itu terbatas pilihan ukurannya, sehingga banyak yang memaksakan ukuran. Padahal ini bisa jadi masalah. Misalnya, celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat akan memicu kelembaban dan infeksi jamur," jelasnya.

Pada kondisi kulit tertentu seperti dermatitis atopik, Arini mengatakan perlu ada perhatian khusus dalam memilih pakaian bekas, di antaranya pastikan pakaian bisa menyerap keringat dengan baik, bebas dari bahan alergi seperti tungau, debu rumah, bulu binatang, dan serbuk sari, serta hindari bahan wol.

"Biasanya, bahan wol bisa mengiritasi kulit pasien dermatitis atopik," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI