Menlu Retno Marsudi: Rivalitas Antar Kekuatan Besar Buat Bencana Nuklir Hanya Soal Waktu

Laporan: Sinpo
Kamis, 02 Maret 2023 | 03:02 WIB
Ilustrasi nuklir (Pixabay)
Ilustrasi nuklir (Pixabay)

SinPo.id -  Presiden Rusia Vladimir Putin menarik diri dari perjanjian pengendalian senjata nuklir. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bencana nuklir hanya tinggal menunggu waktu jika tidak ada aksi nyata yang tegas terkait mundurnya Putin. 

"Tanpa aksi nyata yang tegas, bencana nuklir hanya soal waktu.
Resiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," kata Retno dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Kamis 2 Maret 2023.

Pernyataan itu disampaikan saat 
menghadiri pertemuan Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss. 

Kini, kata dia, banyak negara yang saling beradu teknologi nuklir.
Hal ini, karena upaya perlucutan senjata nuklir juga telah mandek selama lebih dari seperempat abad akibat tidak adanya kemauan politik, kompleksitas situasi keamanan global, dan masih adanya mentalitas Perang Dingin. Atas dasar itu lah, dia menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan oleh dunia.

"Pertama, membangkitkan kembali kemauan politik. Harus ada aksi nyata yang dilakukan untuk mencapai perlucutan senjata nuklir. Fokus utama yang perlu didorong adalah Negative Security Assurances (NSA) yang mengikat secara hukum. NSA adalah adanya jaminan bahwa negara pemilik senjata nuklir tidak akan menggunakan atau mengancam penggunaan senjata nuklir kepada negara non-pemilik senjata nuklir," lanjut dia.

Kemudian, dia menyebut yang kedua yakni memperkuat arsitektur perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi. Dan yang terakhir memfasilitasi kepatuhan terhadap zona bebas senjata nuklir.
Sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, Indonesia akan terus memajukan zona bebas senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara.
 

Foreign Minister Retno Marsudi

BERITALAINNYA
BERITATERKINI