Menkeu Sri Mulyani: Kinerja Belanja Negara Tumbuh Baik pada Awal Tahun

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 24 Februari 2023 | 01:53 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: SinPo.id/Galuh
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: SinPo.id/Galuh

SinPo.id -  Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kinerja belanja negara tumbuh baik sampai 31 Januari 2023. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Keuangan, diketahui belanja negara terealisasi Rp 141,4 triliun atau 4,6 persen dari Pagu APBN 2023.

“Kalau kita lihat belanja K/L mencapai Rp28,7 triliun atau 3,7 persen dari pagunya terutama untuk biaya operasi sekolah, pengadaan peralatan gedung bangunan, sarana prasarana, pemeliharaan, dan juga penyaluran bantuan sosial dan kegiatan operasional K/L," kata Menkeu, Kamis 23 Februari 2023.

"Sedangkan belanja non-K/L yang berasal dari BUN telah mencapai Rp54,5 triliun, ini terutama untuk pembayaran pensiun dan penyaluran subsidi non energi,” imbuhnya.

Jumlah tersebut salah satunya berasal dari belanja pemerintah pusat dengan realisasi sebesar Rp83,2 Triliun atau 3,7 persen dari Pagu APBN 2023. Total belanja tersebut meliputi Belanja Kementerian atau Lembaga sebesar Rp28,7 triliun dan Belanja Non-KL sebesar Rp54,5 triliun.

Selain itu, ia juga memastikan akan tetap menjaga belanja prioritas dalam realisasinya. Seperti anggaran kesehatan yang terealisasi Rp5,3 triliun dan dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan iuran bagi 96,7 juta peserta PBI JKN, pelayanan kesehatan rumah sakit TNI dan Polri, juga jaminan kesehatan PNS/TNI/Polri. 

Sementara untuk anggaran ketahanan pangan, kata Menkeu, terealisasi Rp0,9 triliun yang dimanfaatkan untuk pembangunan bendungan dan irigasi, serta teknis kegiatan K/L.

“Untuk kegiatan K/L, kita berharap alokasi anggaran untuk ketahanan pangan bisa menangani tadi masalah terutama harga pangan beras yang diharapkan bisa stabil,” ungkapnya.

Bahkan anggaran perlindungan sosial juga tercatat sudah terealisasikan lebih besar dari anggaran kesehatan dan ketahanan pangan, yakni mencapai Rp14,6 triliun.sinpo

Komentar: