Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa, Wapres Ingatkan Wajib Jaga Diri dari Bahaya

Laporan: Sinpo
Senin, 20 Februari 2023 | 02:28 WIB
Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa sebagai Momentum Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW (Wapres)
Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa sebagai Momentum Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW (Wapres)

SinPo.id -  Kondisi darurat yang membahayakan masyarakat seperti bencana alam atau kecelakaan, memang sulit untuk diperkirakan. Hal tersebut tidak dapat dicegah, namun dapat diminimalisir kejadiannya. Oleh karena itu, sebagai upaya preventif, setiap individu diharapkan dapat menjaga diri dari kemungkinan bahaya yang akan datang.

“Menjaga diri dari semua bahaya yang diduga akan datang. Kalau ada bahaya yang akan datang, kita harus bersiap diri menghadapinya. Bukan hanya perang, apa saja, semua bahaya,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam tausiahnya saat menghadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa sebagai Momentum Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, Jalan Siti Jenab Nomor 21, Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Minggu 19 Februari 2023.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain wajib dalam menghindari kondisi bahaya, manusia juga harus selalu berusaha mencari jalan keluarnya. Solusi tersebut, tambah Wapres, diutamakan yang membawa manfaat bagi sesama dan masyarakat.

“Ayat-ayat diturunkan untuk kita melakukan langkah-langkah preventif dalam menghadapi musuh menyerang. Kita harus melakukan berbagai persiapan untuk melakukan penangkalan-penangkalan,” papar Wapres.

Sebagai contoh, Wapres mengilustrasikan bencana gempa yang beberapa waktu lalu terjadi di Cianjur. Telah diketahui bahwa di beberapa titik di daerah Cianjur merupakan lokasi rawan gempa. Untuk itu, hal tersebut perlu menjadi perhatian untuk dilakukan relokasi penduduk.

“Nah, kita sudah tahu di Cianjur ini sudah ada daerah-daerah yang rawan sewaktu-waktu datang lagi, garis sesar. Jangan ditinggalin di situ. Menghindarkan diri dari tinggal di situ,” imbuh Wapres.

Di sisi lain, Wapres pun mencontohkan tentang solusi yang dapat diambil ketika menghadapi sebuah keadaan darurat/bencana.

“Tapi Allah menghendaki lain, dikasih Covid. Kita berapa ratus triliun pemerintah habis untuk membangun ini, untuk ekonominya, untuk kesehatannya, untuk vaksinasi. Untuk apa itu? Yaitu menghilangkan mafsadah (kerusakan) harus didahulukan baru maslahat, kaidahnya begitu. Itu kaidah agamanya. Menolak kerusakan harus didahulukan daripada mengambil maslahat,” urai Wapres.

Menutup tausiahnya, Wapres mengimbau, agar seluruh elemen masyarakat dapat terus membangun optimisme dalam menghadapi ujian dan bencana yang terjadi. Sebab, dengan optimisme dan kolaborasi, Wapres meyakini, semua hal dapat dihadapi dengan baik.

“Masyarakat juga jangan menyerah saja, jangan lemah. Kita memang minta tolong kepada Allah, kata Nabi tapi jangan lemah. Kita harus semangat, harus bangkit. Jangan pemerintah yang semangat rakyatnya tidak semangat, harus sama-sama semangat. Ayo kita bangun, harus membangun optimisme,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan, kegiatan doa dan zikir bersama ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk bersama-sama meningkatkan keimanan kepada Allah seraya memohon perlindungan dan pertolongan-Nya untuk negara Indonesia.

“Harapan dengan adanya kesempatan ini, kita mampu meningkatkan pengamalan agama, dan juga peningkatan terhadap takwa dan keimanan kita kepada Allah SWT,” ungkap Uu.

Hadir pula dalam acara ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Pangdam III/Siliwangi Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Suntana, serta Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. Cholil Nafis.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.

sinpo

Komentar: