Pemerintah Juga Perlu Gandeng Negara Barat untuk Tolak Rencana Trump
Jakarta, sinpo.id - Sikap tegas Pemerintah Indonesia yang menolak rencana Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel patut didukung dan diapresiasi.
Pemerintah juga disarankan untuk menggalang suara serupa dari negara-negara lain yang turut menentang kebijakan Pemerintah AS itu. Tentu negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dapat dengan mudah untuk merapatkan barisan.
Tetapi menurut anggota Komisi I DPR RI, Andreas Hugo Pereira, Pemerintah juga harus menggandeng negara-negara barat yang juga menentang klaim sepihak atas Yerusalem tersebut.
Karena menurutnya makin banyak hujaman suara lantang penolakan terhadap klaim tersebut, akan membuat Pemerintah AS kian tersudut dan diharapkan membatalkan rencana itu. Salah satu negara barat yang terang-terangan turut menentang ialah tetangga AS sendiri, ialah Kanada.
"Penting juga Indonesia mengajak negara-negara Barat dan negara-negara pecinta damai untuk bersama-sama menolak rencana Trump," ujar HUgo melalui keterangan resminya, Selasa (12/12/2017).
Politisi PDI-P ini melanjutkan, setelah diadakannya konferensi OKI, Indonesia perlu menginisiasi bersama negara-negara OKI untuk mengundang negara-negara Barat yang pro Resolusi PBB untuk melaksanakan konferensi internasional pro Yerusalem, yang bertujuan menentang rencana Trump.
"Langkah ini penting untuk menolak rencana Trump sekaligus meredam munculnya radikalisme yang mengatasnamakan agama melawan AS dan Israel. Persoalan Yerusalem bukan semata persoalan AS-Israel vs Dunia Islam, tetapi persoalan perdamaian dunia," pungkas Hugo.

