Presiden Rusia Terindikasi Berada di Balik Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH-17

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 09 Februari 2023 | 11:21 WIB
Pesawat MH-17/ AP
Pesawat MH-17/ AP

SinPo.id - Penyelidik internasional mengatakan terdapat indikasi kuat bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara pribadi telah menyetujui pasokan rudal yang menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina pada tahun 2014.

Namun penyelidikan atas peristiwa tersebut dihentikan, karena tidak ada cukup bukti untuk menuntut lebih banyak, dan Putin juga memiliki kekebalan sebagai kepala negara dalam kasus apa pun.

"Ada indikasi kuat bahwa keputusan dibuat di tingkat presiden, oleh Presiden Putin, untuk memasok sistem rudal Buk TELAR", kata jaksa Belanda, Digna van Boetzelaer, dilansir dari CNA, Kamis 9 Februari 2023.

"Meskipun kami berbicara tentang indikasi kuat, bukti lengkap dan konklusif yang tinggi tidak tercapai," katanya dalam konferensi pers di Den Haag.

Pengumuman tersebut dikeluarkan kurang dari tiga bulan setelah pengadilan Belanda menghukum dua orang Rusia dan seorang Ukraina secara in absentia atas jatuhnya MH17.

"Keputusan itu adalah kekecewaan pahit, tetapi kami akan terus meminta pertanggungjawaban dari Federasi Rusia.

Sementara itu, Rusia membantah terlibat dalam jatuhnya Malaysia Airlines MH17. Moskow juga mengecam putusan pengadilan tahun lalu yang menghukum ketiga pria itu sebagai skandal yang bermotivasi politik.

Seperti diketahui, sekitar 298 orang tewas di dalam pesawat ketika sebuah rudal buatan Rusia menghantam pesawat yang melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, membuatnya jatuh di wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis.

koran Sin Po 9 Februari 1924 (Monash University/SinPo.id)
JANGAN TERLEWAT:
AUSTRALIE
BERITALAINNYA
BERITATERKINI