Korban Tewas Akibat Gempa di Turki dan Suriah Bertambah Melampaui 12.000 Orang

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 09 Februari 2023 | 10:50 WIB
Kondisi usai gempa Turki dan Suriah/ BBC
Kondisi usai gempa Turki dan Suriah/ BBC

SinPo.id - Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki naik menjadi 9.057 orang, sementara jumlah korban Tewas di Suriah naik menjadi 2.950 orang.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengakui ada masalah dengan pemerintahnya, ketika orang-orang yang dalam kondisi sulit merasa frustrasi dan marah dengan lambatnya kedatangan tim penyelamat.

Namun dalam kunjungannya ke zona bencana, ia mengatakan saat ini operasi penyelamatan telah berjalan normal dan berjanji tidak akan ada korban yang terlantar tanpa rumah.

Di seberang Turki selatan, orang-orang sibuk mencari tempat berlindung dan makanan dalam cuaca musim dingin yang membuat tubuh membeku. Mereka menunggu dengan sedih di atas tumpukan puing tempat keluarga dan teman mereka terkubur.

Tim penyelamat masih menemukan beberapa orang hidup. Tetapi banyak orang Turki mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian, dan dukungan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak, bahkan saat tim penyelamat mendengar teriakan minta tolong.

"Di mana negara? Ke mana mereka selama dua hari? Kami memohon kepada mereka. Mari kita lakukan, kita bisa mengeluarkan saudara-saudara kita," kata Sabiha Alinak di dekat bangunan runtuh yang tertutup salju di kota Malatya, tempat adiknya terjebak, dilansir dari Reuters, Kamis 9 Februari 2023.

Hal serupa juga terjadi di Suriah. Duta Besar Suriah untuk PBB mengakui pemerintah kekurangan tenaga ahli dan peralatan, akibat lebih dari satu dekade perang saudara di negaranya dan sanksi Barat.

Bahkan beberapa orang yang meninggal di Turki merupakan pengungsi dari perang Suriah. Kantong jenazah mereka dibawa dengan truk untuk dimakamkan di tanah air mereka.

Sementara itu, Erdogan, yang mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi dan mengirim pasukan untuk membantu, telah tiba di Kahramanmaras untuk melihat kerusakan dan proses penyelamatan para korban.

"Ada masalah dengan jalan dan bandara, tetapi kami lebih baik hari ini. Kami akan menjadi lebih baik besok dan nanti. Kami masih memiliki beberapa masalah dengan bahan bakar, tetapi kami akan mengatasinya juga," kata Erdogan.

Meski demikian, bencana tersebut akan menjadi tantangan bagi Erdogan, dan telah ditetapkan sebagai pertarungan terberat dalam dua dekade kekuasaannya.

Di samping itu, operator bursa saham Istanbul juga menangguhkan perdagangan selama lima hari dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI