Israel Ancam Bertindak Lebih Keras Terhadap Tahanan Palestina

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 03 Februari 2023 | 09:26 WIB
Menteri Keamanan garis keras Itamar, Ben-Gvir.  (SinPo.id/Bloomberg)
Menteri Keamanan garis keras Itamar, Ben-Gvir. (SinPo.id/Bloomberg)

SinPo.id -  Menteri Keamanan garis keras Itamar, Ben-Gvir, mengatakan dirinya akan bertindak lebih keras terhadap tahanan Palestina yang dapat semakin mengobarkan ketegangan meskipun Amerika Serikat (AS) menyerukan ketenangan. Pertikaian antara para tahanan dengan Ben-Gvir terjadi beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meminta kedua belah pihak menurunkan ketegangan setelah berminggu-minggu terjadi kekerasan di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

“Dia menganggap masalah tahanan adalah masalah yang paling mudah untuk menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang serius,” kata Kepala Perhimpunan Tahanan Palestina, Kadora Fares, dilansir dari Reuters, Jumat 3 Februari 2023.

Organisasi Addameer Palestina yang mendukung hak-hak tahanan, menyatakan Israel telah menahan sekitar 4.700 tahanan politik, sekitar 30 di antaranya perempuan. Jumlah tersebut termasuk narapidana yang dihukum serta tahanan administratif, yang ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan.

Seorang pengacara Badan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, Hanan Al-Khatib, mengatakan penjaga penjara Israel telah menggeledah provokatif di kamar tiga narapidana wanita pada hari Senin, tindakan itu telah menyebabkan pemberontakan di seluruh penjara.

Kedua wanita itu juga telah dimasukkan ke dalam sel isolasi setelah menyambut berita bahwa seorang pria bersenjata Palestina telah menembak tujuh orang di pinggiran Yerusalem pada 27 Januari lalu.

"Kami sedang menuju intifada (pemberontakan) kecuali jika mediator campur tangan dan mengakhiri kebijakan kriminal Ben-Gvir yang mendorong kawasan itu menuju sebuah ledakan," kata pejabat Hamas, Mushir Al-Masri pada rapat umum Gaza untuk mendukung tahanan wanita.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI