IOC: Sanksi Atas Rusia dan Belarusia Tetap Berlaku

Laporan: Bayu Primanda
Rabu, 01 Februari 2023 | 10:19 WIB
Kantor IOC di Swiss/IOC
Kantor IOC di Swiss/IOC

SinPo.id -  Komite Olimpiade Internasional (IOC)  secara tegas menyatakan bahwa sanksi olahraga terhadap Rusia dan Belarusia, yang diberlakukan menyusul invasi Moskow ke Ukraina, tidak bisa ditawar atau dinegosiasikan.

Hal ini merespon pernyataan Kepala Komite Olimpiade Nasional Rusia yang sebelumnya meminta agar IOC bisa memperlakukan atlet Rusia setara dengan negara lain di Olimpiade 2024, tak terkecuali pengibaran bendera Rusia, lagu kebangsaan atau mengenakan warna kebesaran mereka.

"Sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia dan Belarusia tidak bisa dinegosiasikan," kata juru bicara IOC, Mark Addams kepada AFP yang dilansir pada Rabu, 1 Februari 2023.

"Mereka telah dikonfirmasi dengan suara bulat dalam pertemuan tingkat tinggi Olimpiade pada 9 Desember yang berbunyi: Tidak ada ajang olahraga internasional yang digelar atau didukung oleh federasi olahraga internasional atau komite Olimpiade nasional di Rusia atau Belarusia," terang Addams.

"Tidak ada bendera, lagu kebangsaan, warna atau identifikasi apapun lainnya dari negara-negara ini yang dipertontonkan di ajang olahraga atau pertemuan apapun, termasuk di keseluruhan venue," sambungnya.

"Tidak ada pemerintah atau ofisial Rusia dan Belarusia yang diundang atau diakreditasi untuk ajang atau pertemuan olahraga internasional." jelas Addams.

Sebagai informasi invasi ke Ukraina dilakukan Rusia pada 24 Februari, tiga hari setelah penutupan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing. Seiring invasi Belarus ikut terlibat lantaran membuka perbatasannya untuk tank-tank Rusia melintas ke Ukraina.

Tindakan tersebut dianggap telah melanggar piagam Olimpiade dan gencatan senjata selama berlangsungnya pesta olahraga dunia yang tertuang dalam Olympic Truce.

IOC memberi sanksi yang sepatutnya kepada Moskow dan Minsk.

Akan tetapi, IOC pada pekan lalu menyatakan pihaknya sedang meninjau "jalan" bagi Rusia untuk bisa berpartisipasi dalam Olimpiade Paris, kemungkinan sebagai atlet netral ketimbang berada di bawah bendera negara mereka.

Pengumuman itu memicu reaksi keras dari Kiev. Ukraina bahkan telah mengancam akan memboikot Olimpiade musim panas di Paris apabila Rusia diizinkan berkompetisi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI