Jokowi Perintahkan Zulhas hingga Buwas Jaga Stabilisasi Harga Beras

Laporan: Sinpo
Selasa, 31 Januari 2023 | 22:57 WIB
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso/ Setkab
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso/ Setkab

SinPo.id -  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso untuk menjaga stabilitas harga beras.

“Ini masalah penyaluran, soal operasi pasar. Mendag itu stabilisasi, saya pelaksananya, Pak Arief itu, Badan Pangan Nasional itu yang ngitung neracanya nanti kebutuhannya berapa,” ujar Dirut Perum BULOG Budi Waseso dikutip dari Setkab, Selasa, 31 Januari 2023.

Pria yang biasa disapa Buwas ini mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan hingga 300 ribu ton beras untuk disalurkan melalui operasi pasar.

“Yang sudah siap kita edarkan 315 ribu ton. Itu yang akan segera kita turun-turunkan untuk operasi pasar,” ujarnya.

Bulog, kata Buwas, juga mempunyai cadangan beras impor, termasuk beras kualitas premium. Cadangan beras ini juga siap untuk disalurkan dalam operasi pasar.

“Nanti ini yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras-beras impor yang kualitasnya premium tapi kita tetap menjualnya dengan Rp8.300,” ucapnya.

Lebih jauh Buwas meminta semua pihak, termasuk satuan tugas pangan hingga masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi penyaluran beras tersebut. Sehingga diharapkan tidak terjadi penimbunan maupun permainan harga.

"Karena sekali lagi ini kan berasnya beras premium, jadi harganya kalau di lapangan mahal, nah padahal kita berharap ini beras tetap dijual murah karena dari Bulog-nya juga berasnya murah,” kata dia.

Lebih jauh Buwas juga menegaskan bahwa Bulog siap untuk menyerap hasil petani pada musim panen mendatang.

“Kita akan melakukan penyerapan dari panen-panen yang akan datang ini. Ini sudah disiapkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa berdasarkan kerangka sampel area dari Badan Pusat Statistik (BPS) puncak panen akan terjadi pada bulan Februari dan Maret.

“Setelah panen itu, maka akan mengisi lumbung-lumbung pangan yang ada dulu. Jadi biasanya rumah tangga petani, kemudian stok-stok di penggilingan,” ujar Arief.

Arief menyampaikan, Badan Pangan Nasional telah meminta Perum BULOG untuk menyerap 2,4 juta ton hasil panen di dalam negeri, dengan alokasi 70 persen di panen yang pertama dan sisanya di akhir tahun.

“Saya sudah menugaskan Bulog untuk menyerap sekitar 2,4 juta ton tahun ini, sehingga ini gudang Bulog memang harus dikosongkan. Jadi nanti Bulog akan mengosongkan untuk operasi pasar sebulan terakhir ini,” katanya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI