LRT Jabodetabek Layak Operasi Pertengahan 2023 untuk Atasi Kemacetan
SinPo.id - Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi menilai kesiapan moda transportasi massal berupa Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan beberapa kota meliputi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) sudah sangat siap untuk segera dioperasikan pada pertengahan tahun 2023. LRT tersebut diyakini oleh Intan kehadirannya dapat sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di wilayah Jabodebek.
"Kesiapan LRT saat kami tadi naik rute Stasiun Harjamukti-TMII (pulang pergi) dan Stasiun Harjamukti-Ciracas (pulang pergi) sudah terlihat siap dan rapi dengan komponennya dari dalam negeri baik yang ada di kereta maupun di stasiun. Jadi saya lihat, target dioperasikannya LRT pada pertengahan tahun 2023 akan dapat terealisasi," ujar Intan optimis saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Jumat 27 Januari 2023.
Legislator Daerah Pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Depok dan Kota Bekasi ini lebih lanjut mengapresiasi mitra-mitra kerja BUMN seperti PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero), PT ADHI Karya (Persero) Tbk dan PT KAI (Persero) yang mengedepankan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan LRT Jabodebek.
"Tentu kami bergembira apresiasi bahwa ketiga BUMN yaitu PT ADHI Karya (Persero) yang membangun stasiun dan kawasannya, kemudian PT INKA (Persero) membangun kereta dan komponen TKDN-nya sudah 40 persen, bertahap akan meningkat. Kemudian yang mengoperasikan dan investornya adalah PT KAI (Persero)," puji Intan.
Menutup wawancara, Politisi Fraksi PAN ini mengharapkan LRT Jabodebek akan segera Break Even Point dimana total pengoperasian diberikan kepada PT KAI (Persero) selama 50 tahun. "Kita harapkan, LRT Jabodebek ini tentunya bukan hanya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan tapi juga aman nyaman dan juga bagaimana bisa diakses oleh warga dengan harga tiket yang rasional," pungkas Intan.
Sebagaimana diketahui, LRT Jabodebek ini akan dioperasikan menggunakan sistem tanpa masinis atau Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) Level 3 yang sudah mendapat sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) yaitu pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Meski tanpa masinis, tetap ada petugas yang disebut Train Attendant yang bertugas memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat,. LRT Jabodebek bakal mengoperasikan 31 rangkaian dimana setiap rangkaian terdiri dari 6 kereta. Dengan kapasitas tersebut. LRT Jabodetabek mampu mengangkut penumpang hingga 1.308 orang.
Nantinya LRT Jabodebek diproyeksikan rata-rata akan melayani rute 18 stasiun diantaranya yaitu Stasiun Harjamukti, Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya Bekasi Timur.