Pasokan Bauksit Smelter di PT BAI, DPR Ingatkan Pemerintah Hati-hati Buat Kebijakan

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 23 Januari 2023 | 08:13 WIB
Wakil ketua komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman (Parlementaria)
Wakil ketua komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman (Parlementaria)

SinPo.id -  Wakil ketua komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, mengatakan kendala pasokan bauksit PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Tanjung Pinang, harus segera diatasi. Menurutnya, kebutuhan produksi di PT BAI saat ini hanya cukup untuk kurang lebih empat hari dan apabila tidak ada suplai, maka operasi smelter berpotensi akan berhenti.

"Ini juga tentu tidak baik bagi kita dan juga bagi keberlangsungan smelter. Karena di sini banyak tergantung orang kerja dan juga meningkatkan perekonomian daerah,” kata pria yang juga merupakan bagian dari Tim Panitia Kerja (Panja) Bauksit, melalui keterangan tertulisnya, dikutip Senin 23 Januari 2023.

Ia mengatakan tim Panja menemukan beberapa penyebab dari terkendalanya pasokan bauksit, yakni dimatikannya izin usaha pertambangan (IUP oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan menjadi masalah yang paling krusial.

"Pemerintah harus hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan apalagi yang terkait dengan long term invest. Mining industri ini adalah long time investment kita tidak bisa serta merta begitu gampang saja mengeluarkan kebijakan yang akhirnya bisa berimplikasi terhadap industri-industri turunan dari hilirisasi dari bauksit,” paparnya.

Lebih lanjut, Maman menjelaskan permasalahan yang kedua, yaitu terkait dengan perizinan birokrasi di internal Kementerian ESDM, karena setiap perizinan melepas bauksit untuk dikirim ke smelter ini harus melewati feasibility study.

"Kita juga sudah evaluasi, kita minta ESDM untuk bisa memangkas perizinan perizinan regulasi yang memang menurut kita tidak perlu proses pengulangan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar sistem supply chain, termasuk perizinan maupun birokrasi di pemerintahan, harus segera dibenahi. Karena smelter harus berjalan agar keran impor tidak kembali dibuka.
 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI