Inflasi Sedang Tinggi, DPR Kritik Rencana Kenaikan Tarif Tol

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 17 Januari 2023 | 20:12 WIB
Ilustrasi jalan tol/ NTMC
Ilustrasi jalan tol/ NTMC

SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengkritik rencana Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menaikkan tarif di 15 ruas jalan tol pada 2023. Rencana kenaikan tol itu harus dikaji ulang mengingat pandemi covid-19 belum usai meskipun PPKM telah dihapus.

“Yang menjadi masalah adalah tarif tol tersebut naik di tengah inflasi yang tinggi sehingga beban masyarakat menjadi semakin meningkat. Masyarakat masih membutuhkan ruang untuk bisa bangkit kembali perekonomiannya, apalagi saat ini inflasi juga sedang tinggi dan masyarakat baru saja mengalami kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi sejak September 2022,” kata Suryadi kepada wartawan, Selasa, 17 Januari 2023.

Suryadi menyebut persoalan rencana kenaikan tarif tol ini dikeluhkan para pengusaha logistik. Terlebih, dampak kenaikan BBM subsidi yang tentu saja memengaruhi harga sewa truk untuk pengiriman logistik. Harga sewa truk kecil naik sekitar 21 persen, sedangkan ukuran besar naik sekitar 23-25 persen.

“Di sisi lain layanan jalan tol belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pelayanan ini diberikan berupa standar pelayanan minimal (SPM) seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 16/PRT/M/2014,” kata dia.

Khusus dilihat dari aspek keselamatan, kata Suryadi, data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menunjukkan jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan tol malah terus meningkat.

“Kecelakaan di jalan tol pada tahun 2019 sebanyak 2.626 kasus, pada tahun 2020 meningkat menjadi 3.907 kasus dan pada tahun 2021 meningkat lagi menjadi 3.988 kasus kecelakaan,” kata dia.

Oleh karena itu, Suryadi mengingatkan dalam menaikkan tarif tol, pemerintah seharusnya mempertimbangkan kemampuan bayar dari para pengguna jalan.

“Selain itu kita juga mengusulkan agar tarif tol tidak hanya bisa naik, tetapi harus bisa turun sesuai dengan prestasi SPM-nya. Misalnya, ketika terjadi kemacetan atau ketika ada jalan yang rusak maka harus ada diskon bagi pengguna jalan tol,” tegas dia.

Pada Januari 2021 setidaknya ada 15 ruas jalan tol yang tarifnya naik. Merujuk keterangan Basuki yang menjelaskan kenaikan tarif tol dilakukan 2 tahun sekali maka 15 ruas tersebut bakal naik tarifnya di 2023.

Ruas tol yang naik pada Januari 2021 adalah Tol Jakarta Cikampek II Elevated, Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Tol JORR seksi W2S, Tol JORR seksi W2U, Tol JORR seksi E, Tol JORR seksi S, hingga Tol JORR Ulujami-Pondok Aren.

Selain itu, ada Tol Akses Tanjung Priok, Tol Bintaro Viaduct-Pondok Ranji, Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Tol Padalarang-Cileunyi, Tol Palimanan-Kanci, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Semarang ABC, dan Tol Surabaya-Gempol.sinpo

Komentar: