Demo Rusuh di Istana Brasil, 1.200 Pendukung Bolsonaro Ditangkap

Laporan: Sinpo
Selasa, 10 Januari 2023 | 06:52 WIB
Demonstran memenuhi jalan-jalan di Brasilia, Brasil (AP Photo/Eraldo Peres)
Demonstran memenuhi jalan-jalan di Brasilia, Brasil (AP Photo/Eraldo Peres)

SinPo.id -  Polisi anti-huru hara Brasil menangkap 1.200 pendemo, pendukung mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Sejumlah video yang tersebar di berbagai jejaring sosial menunjukkan para demonstran menjebol pintu dan jendela gedung, kemudian merusak ruangan-ruangan di dalamnya.

"Setiap orang yang berpartisipasi atau mendanai 'kejahatan serius' (unjuk rasa) pada hari Minggu ini, sedang diidentifikasi dan setiap orang akan diadili secepatnya pada hari Senin atau beberapa hari mendatang," kata Menteri Kehakiman Brasil Flávio Dino, seperti dikutip Independent, Senin 9 Januari 2023. 

Pendukung Bolsonaro berkumpul di depan markas militer beberapa pekan terakhir dengan harapan meyakinkan militer untuk melancarkan kudeta terhadap Presiden Lula.

Sebelumnya, para pendukung eks presiden Jair Bolsonaro itu menerobos blokade hingga masuk ke tiga gedung institusi penting, yaitu Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan Planalto di Brasilia. Berdasarkan keterangan media lokal yang dikutip Reuters, sekitar 3 ribu orang terlibat dalam demonstrasi dan kerusuhan ini.

Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung Federal Brasil, Alexandre de Moraes memerintahkan angkatan bersenjata untuk membongkar semua kamp pendukung Bolsonaro di seluruh negeri dalam waktu 24 jam.
Ia menyerukan polisi untuk menangkap dan memenjarakan pengunjuk rasa yang masih tersisa di kamp. Mr de Moraes juga memerintahkan gubernur Brasilia, Ibaneis Rocha, untuk dicopot dari kantornya selama 90 hari karena dianggap tidak dapat menjaga keamanan.

Sementara itu, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memerintahkan kepolisian segera menindak pada pedemo yang menyerbu Istana Kepresidenan Planalto, Mahkamah Agung serta gedung parlemen.

Untuk diketahui, para demonstran menyuarakan penolakan mereka atas hasil putaran kedua pemilihan presiden pada 30 Oktober lalu.
Dalam pemilu itu, Luiz Inacio Lula da Silva menang tipis atas Bolsonaro. Lula pun dilantik menjadi presiden pada 1 Januari lalu. Bolsonaro selama ini skeptis dengan kredibilitas sistem pemungutan suara di negara tersebut. Pendukung garis kerasnya pun ikut mempertanyakan hasil pemilu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI