Arkeolog Amatir Temukan Tulisan Primitif Zaman Es dalam Gua
SinPo.id - Seorang arkeolog amatir telah menemukan sistem penulisan primitif berupa gambar, yang dinyatakan telah berusia 20 ribu tahun dan digunakan oleh para pemburu pada zaman es sebagai kalendar bulan, di dalam sebuah gua.
Penelitian menunjukkan gambar gua tidak hanya sebagai bentuk ekspresi artistik tetapi juga digunakan untuk merekam informasi canggih tentang waktu siklus reproduksi hewan.
Seorang peneliti bernama Ben Bacon, menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencoba memecahkan kode sistem penulisan proto yang diyakini telah ada sebelum sistem pencatatan lainnya yang setidaknya berusia 10 ribu tahun.
Dalam penelitiannya, Bacon berkolaborasi dengan sebuah tim, termasuk dua profesor dari Durham University dan satu dari University College London, untuk menerbitkan sebuah makalah di Cambridge Archaeological Journal.
“Hasilnya menunjukkan bahwa pemburu zaman es adalah yang pertama menggunakan kalender sistemik dan tanda untuk mencatat informasi tentang peristiwa ekologi besar dalam kalender itu,” kata seorang arkeolog dari Universitas Durham, Prof Paul Pettitt, dilansir dari The Guardian, Jumat 6 Januari 2023.
Lukisan gua tentang spesies seperti rusa kutub, ikan, dan ternak yang sekarang sudah punah yang disebut auroch dan bison telah ditemukan di hampir seluruh Eropa.
Bersamaan dengan ditemukannya gambar-gambar tersebut, rangkaian titik dan tanda lainnya juga telah ditemukan di lebih dari 600 gambar zaman es pada dinding gua dan benda-benda portabel di seluruh Eropa.
Arkeolog telah lama percaya bahwa tanda-tanda itu memiliki arti, tetapi belum ada yang dapat memecahkannya. Sementara Bacon masih berusaha memecahkan kode tersebut untuk mengetahui apa yang dikatakan orang 20 ribu tahun yang lalu.
Melalui sistem penulisan itu, para pemburu membuat kalendar menggunakan siklus kelahiran hewan zaman es sebagai titik acuan.
"Kami dapat menunjukkan bahwa orang-orang ini, yang meninggalkan warisan seni spektakuler di gua Lascaux dan Altamira, juga meninggalkan catatan ketepatan waktu yang pada akhirnya akan menjadi hal biasa di antara spesies kita," ungkap Pettitt.
Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian, tanda yang ditemukan, lebih memberikan informasi secara numerik dibandingkan ucapan. Sehingga tidak bisa dianggap sebagai tulisan dalam pengertian sistem piktografik dan runcing yang muncul di Sumeria dari 3.400 SM, tetapi digolongkan sebagai sistem penulisan proto.
“Saat kami menyelidiki lebih dalam ke dunia mereka, apa yang kami temukan adalah bahwa nenek moyang kuno ini jauh lebih mirip dengan kita daripada yang kita duga sebelumnya,” kata Bacon.
“Apa yang kami harapkan dari pekerjaan ini adalah membuka lebih banyak bagian dari sistem penulisan proto untuk memperoleh pemahaman tentang informasi apa yang disampaikan nenek moyang kami,” imbuhnya.