Pemilu 2024, PBNU Ingin Wujudkan Demokrasi Rasional dan Berakhlak

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 04 Januari 2023 | 14:44 WIB
Pertemuan antara jajaran KPU dan PBNU/SinPo.id
Pertemuan antara jajaran KPU dan PBNU/SinPo.id

SinPo.id -  Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan kiprah organisasinya dalam perpolitikan Indonesia adalah untuk keselamatan bangsa dan negara.

Oleh karenanya, organisasi islam terbesar di Indonesia itu ingin mewujudkan tradisi demokrasi yang rasional dan berakhlak dalam penyelenggaraan Pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Rasional itu artinya kita ndak usah main sentimen-sentimen identitas, tidak usah main sentimen primordial, tapi kita bicara tentang kepentingan-kepentingan objektif yang rasional, bisa didiskusikan dan berakhlak itu artinya disiplin dalam menjaga suportivitas dalam kompetisi pemilu ini," kata Gus Yahya kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu, 4 Januari 2023.

Gus Yahya juga setuju dan mendukung gagasan Pemilu 2024 dilaksanakan secara serentak. Karena, Pemilu serentak dapat mengurangi ketegangan antara peserta yang terlibat dalam pemilu.

"Karena nanti akan terjadi konfigurasi yang saling bertukar di berbagai tingkatan pemilu dan juga di daerah yang berbeda-beda sehingga antara satu pihak dengan pihak yang lain ini tidak ada asa pertarungan yang absolut," ujar Gus Yahya.

"Jadi kita berharap pemilu ke depan ini bisa jadi pemilu yang lebih rileks, pemilu yang gak pake baper-baperan, yang tidak pake menghalalkan darah orang," imbuhnya.

Seperti diketahui, PBNU menerima audiensi dari Pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 mendatang di kantor PBNU, di Jakarta.

Agenda silaturahmi ini dihadiri oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan empat komisioner KPU RI lainnya. Adapun Gus Yahya menyambut kehadiran pimpinan KPU bersama dengan Ketua PBNU Amin Said Husni.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI