Belajar dari Kasus Penculikan Malika, Begini Tips FSGI untuk Para Orang Tua

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 03 Januari 2023 | 21:05 WIB
Ilustrasi penculikan anak/ Pixabay
Ilustrasi penculikan anak/ Pixabay

SinPo.id - Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, mengatakan edukasi orang tua bagi anak-anak mereka untuk terhindar dari penculikan sangat penting. Sehingga kejadian seperti yang dialami seorang anak bernama Malika tak terulang.

Menurutnya, anak harus diajari sejak dini untuk merespons situasi yang membahayakan. Seperti berteriak minta tolong kepada orang lain ketika ada orang yang tidak dia kenal memaksanya untuk ikut pergi bersama.

"Ajari anak untuk waspada kepada orang yang baru dikenal. beri tahu dia bahwa tidak boleh mudah percaya, apalagi saat orang tersebut memberikan makanan, permen, atau sesuatu yang menarik perhatiannya," kata Retno, Selasa, 3 Januari 2023.

Ia juga meminta orang tua mengajarkan untuk mengajarkan anaknya agar menolak pemberian dari orang asing ketika tidak ada orangtua di sampingnya, dan beri pengertian dengan bahasa sederhana tentang bahaya ikut bersama orang yang tidak dikenal.

"Tekankan pada anak untuk selalu berada di samping orang tua jika bepergian di tempat yang ramai, saat liburan dan saat mudik. Ajarkan juga pada si anak apa yang harus dilakukan bila tersesat atau terpisah dari orang tua," paparnya.

Kemudian anak juga dapat diajari bela diri, sehingga ketika ada orang asing yang ingin memaksanya pergi, anak sudah tahu yang harus dilakukan. Seperti menggigit, menendang, atau berteriak agar anak bisa melepaskan diri dari penculik.

"Hal yang paling penting adalah mengajarkan anak mana area tubuhnya yang tidak boleh disentuh orang lain," terangnya.

Selain itu, kata Retno, apabila jam pulang sekolah sudah tiba, ajarkan anak untuk menunggu penjemput sambil bermain dengan teman-temannya, serta berkoordinasi dengan guru atau sekolah.

"Jika anak masih usia SD dan orangtua tidak dapat mengantar jemput, maka sebaiknya memiliki kode atau password dengan anak yang harus di ucapkan oleh si penjemput. Kalau tepat passwordnya maka itu adalah benar penjemput yang dipesan orangtuanya. Misalnya password nama hewan yang setiap hari diganti," imbuhnya.

Lebih lanjut, Retno juga menyarankan kepada orang tua untuk sebisa mungkin hindari terlalu mengekspose anak-anak, seperti di sosial media. Karena selama ini banyak orangtua mengekspose anak di media sosial bahkan menyebutkan nama sekolahnya.sinpo

Komentar: