UNHCR Desak Negara-Negara Bantu Muslim Rohingya yang Terdampar di Laut
SinPo.id - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mendesak negara-negara untuk membantu Muslim Rohingya yang terdampar di laut, karena sedikitnya 20 dilaporkan tewas dan ratusan lainnya mendarat di Indonesia setelah terapung-apung di Samudera Hindia berminggu-minggu.
"Hampir 500 Rohingya telah mencapai Indonesia dalam enam minggu terakhir. Sementara banyak negara yang tidak bertindak meskipun banyak permohonan bantuan," kata UNHCR dalam sebuah pernyataan, dilansir dari VoA, Rabu 28 Desember 2022.
Menurut pejabat badan bencana di Aceh, sebuah kapal terdampar di pantai provinsi Aceh dengan membawa 174 Muslim Rohingya, kebanyakan dari mereka mengalami dehidrasi, lelah dan membutuhkan perawatan medis mendesak setelah berminggu-minggu di laut.
Beberapa orang yang selamat menceritakan kisah kelaparan dan keputusasaan mereka, 20 penumpang meninggal dalam perjalanan 40 hari dari Bangladesh ke Indonesia, karena persediaan makanan yang menipis, dan kapal yang mengalami kebocoran.
“Kami datang ke sini dari kamp pengungsi terbesar Bangladesh dengan harapan masyarakat Indonesia memberi kami kesempatan pendidikan,” kata Umar Farukh, yang berbicara di tempat penampungan yang penuh sesak dengan pria, wanita dan anak-anak Rohingya yang dirawat oleh petugas medis.
Sementara itu, pihak otoritas Bangladesh mengatakan telah mencoba dan menghentikan orang-orang yang mempertaruhkan nyawa mereka di atas kapal ke Asia Tenggara.
"Kami telah melakukan segala cara untuk menghentikan mereka melakukan perjalanan berbahaya," kata Komisaris Repatriasi dan Bantuan Pengungsi Bangladesh Mohammad Mizanur Rahman.
Tercatat tahun 2022 menjadi salah satu tahun paling mematikan di laut, dalam hampir satu dekade bagi Muslim Rohingya yang semakin banyak melarikan diri dari kondisi putus asa di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
Menurut kelompok hak asasi manusia, satu kapal yang membawa 180 orang diyakini telah tenggelam pada awal Desember, dengan semua penumpangnya diduga tewas.
Karena seperti yang diketahui, Rohingya telah lama dianiaya di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, dan selama bertahun-tahun banyak dari mereka yang melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Thailand, Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia yang mayoritas Muslim.