Holding Tambang Dekati Kata Final, Rencana Besar Telah Disiapkan

Laporan:
Jumat, 24 November 2017 | 19:10 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Rencana pembentukan holding pertambangan kian mendekati kata final. Beberapa rencana besar telah disusun untuk segera direalisasikan.

Holding tambang tersebut akan secara resmi terbentuk setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Antam, Bukit Asam, dan Timah secara bersamaan digelar pada tanggal 29 November 2017 mendatang.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, ada sejumlah rencana yang disiapkan oleh holding baru tersebut.

Salah satunya pembangunan pabrik smelter grade Alumina di Mempawah Kalimantan Barat (Kalbar) dengan kapasitas sampai dengan 2 juta ton per tahun.

Selain itu, pabrik Ferro Nickel di Buli, Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton per tahun, dan pembangunan PLTU di lokasi pabrik hilirisasi bahan tambang sampai dengan 1.000 Mega Watt (MW).

Kemudian, untuk jangka menengah, holding tambang akan melakukan akuisisi maupun eksplorasi wilayah penambangan, integrasi, dan hilirisasi hingga akhirnya memiliki ukuran sebagai salah satu perusahaan yang tercatat dalam 500 Fortune Global Company.

"Melalui berbagai kegiatan usaha tersebut, keberadaan Holding Industri Pertambangan akan memberi manfaat bukan hanya bagi perusahaan holding dan anak perusahaan anggota holding, namun juga bagi pemerintah dan masyarakat," ujar Harry saat konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/11/ 2017).

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) ( Inalum) menjadi induk perusahaan dari tiga BUMN lain yakni PT Timah (Persero) Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI