Bahasa Malajoe

Laporan: Sinpo
Selasa, 13 Desember 2022 | 11:06 WIB
Koran Sin PO 13 Desember 1924
Koran Sin PO 13 Desember 1924

Bahasa Malajoe ada bahasa jang paling tersiar di ini Hindia seperti bisa ternjata dari doenia pers, di mana itoe bahasa digoenaken sabagi bahasa oemoem oleh golongan Tionghoa dan Boemipoetra, di Batavia, Semarang, Soerabaja, Djokdja, Medan, Padang, Makasser dan Bandjarmasin.

Meliat hikajatnja perkatahan-perkatahan Malajoe orang dapet kanjatahan itoe perkatahan-perkatahan ada bersifat toewa. Dalem Encyclopaedie van Ned. Indie ada dibilang tentang ini: „De structuur van het Maleisch is vergeleken met die van het Javaansch zeer oud; m. a. w. de Maleische woordvorm vertegenwoordigt een veel ouder type dan de Javaansche, ook dan de oud Javaansche. De stamwoorden zyn in hoofdzaak tweelettergrepig.

De beteekenis is inhaerent aan de laatste lettergreep”. Seperti orang taoe dalem bahasa Malajoe banjak sakali digoenaken roepa-roepa perkatahan asing. Bahasa-bahasa asing jang telah pengaroeken bahasa Malajoe ada Bahasa Portugeesch, Olanda, Hindoe, Arab, Tionghoa, Djawa, Soenda, Bali dan laen-laen lagi. Perkatahan perkatahan jang berasal dari perkatahan Portugeesch ada perkatahan-perkatahan :boneka, bola, bendera, lantera, kareta, roda, pita, seela, teenda, mantega, renda, djcndela, sepatoe, garpoe, lemari, tempo enz.

Perkatahan-perkatahan jang berasal dari bahasa Olanda ada perkatahan-perkatahan seperti djiproo, mooproo, grippel, hooperdoom, enz. Perkatahan perkatahan jang berasal dari bahasa Sanskriet (Hindoe) ada: isterie, setiawan, soedara, soewara, djiwa, mara, singa, neraka, stanggi dan laen-laen lagi.

Perkatahan-perkatahan Arab jang dipindjem oleh bahasa Malajoe ada : machloek, Toehan, djimat, maaf, soewal, soedjoet, berfaeda, sair, salib, slamat dan laen-laen lagi. Perkatahan-perkatahan Malajoe „toeroenan Tionghoa’’ ada : loe, goea, koelie, loteng, enz. Djoega perkatahan-perkatahan Djawa banjak dikatemoeken dalem Bahasa Malajoe; oepama: kasoer, kasep, dongeng, menginep, boemboe, berpisa, rampoeng, sebar, tonton, mertjon, miring enz. Perkatahan-perkatahan Soenda djoega tida sedikit jang digoenaken dalem bahasa Malajoe, sabagi kolot, soewitan, pelit, tjamat, sontak, dan laen-laen lagi.

Perkatahan-perkatahan isit, bianglala, djidat, mendoesin, berkaok, iseng, pembatja tentoe kira samoea ada perkatahan- perkatahan Malajoe jang toelen ; tapi kliroe. Ini perkatahan -perkatahan samoea ada perkatahan-perkatahan jang dipindjem dari Bahasa . . . . . Bali!  Orang liat bagimana bahasa Malajoe ada-bahasa jang pindjem banjak sakali perkatahan perkatahan asing; hingga orang ampir tida bisa mengomong zonder goenaken doea tiga atawa lebi perkatahan asing. Oepama kita bilang : „Panggil loe poenja poenja soedara ; pergi beli mentega, boekoe sair, dan satoe doos grippel. Tapi djangan lama-lama, djangan seperti menginep di waroeng”.

Ini ada bahasa saderhana dan terpake sahari hari; tapi kita telah pindjem perkatahan-perkatahan asing dari tida koerang anem bahasa ; sebab loe ada dari bahasa Tionghoa; soedara ada dari bahasa Sanskriet; mentega ada perkatahan Portugeesch; sair perkatahan Arab; doos dan grippel perkatahan-perkatahan Olanda ; menginep ada perkatahan Djawa. Begitoelah pembatja jang soeroe anaknja pergi blandja di waroeng zonder merasa lagi, goenaken s l e n g a 1 o - sin bahasa asing! Orang sering bilang bahasa Malajoe ada bahasa jang “miskin” dan tida bisa loekisken pengrasahan-pengrasahan jang aloes, Ini tida benar; sebab seperti djoega laen-laen bahasa, bahasa Malajoe poen bisa dibikin merdoe, asal sadja dikasi satoe pengarang pande jang ”maenin”.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI