Kemenkes Minta Faskes Terima Pasien Penderita Covid-19

Laporan: Sinpo
Senin, 05 Desember 2022 | 00:33 WIB
Ilustrasi Covid-19 (SinPo.id/Pixabay)
Ilustrasi Covid-19 (SinPo.id/Pixabay)

SinPo.id -  Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, meminta fasilitas kesehatan (faskes) tidak menolak pasien Covid-19. Meskipun situasi pandemi saat ini sudah semakin terkendali, namun faskes diminta tak menolak pasien.

"Perlu diperjelas dan disampaikan kepada seluruh masyarakat, dalam kebijakan Kementerian Kesehatan tidak ada fasilitas pelayanan kesehatan yang boleh menolak kasus (pasien,-red) Covid-19 untuk dirawat," ungkap Syahril.

Pernyataan tersebut disampaikan  dalam Media Brief yang diikuti secara daring seperti dikutip pada Minggu 4 Desember 2022.

Syahril menekankan, semua rumah sakit harus siap untuk menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kesembuhan para pasien. Salah satunya adalah dengan menyisihkan 10 persen dari tempat tidurnya untuk pasien yang terinfeksi Covid-19. Meski situasi sudah lebih terkendali, dengan adanya kasus Covid-19 yang terus berfluktuatif (naik turun) akibat XBB dan BQ.1 yang sudah mendominasi di Indonesia, semua pihak harus lebih memperkuat kerja samanya melindungi sesama.

"Jadi mohon disampaikan kalau memang ada (kejadian seperti ini). Tentu saja kami akan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan aturan yang kita berlakukan (pada faskes terkait)," tuturnya.

Selain itu, Syahril menyampaikan kemungkinan Indonesia sudah memasuki masa puncak gelombang Covid-19 yang baru karena kasus terus berubah-ubah. Dengan demikian, Syahril meminta agar faskes dapat terus bekerja sama terlibat memberikan layanan terbaiknya, sembari pemerintah menggencarkan cakupan vaksinasi yang sempat menurun pada bulan September-Oktober. Sebab, tren vaksinasi terpantau sudah kembali naik di bulan November. Syahril menduga hal tersebut disebabkan karena kesadaran masyarakat yang terbangun kembali akibat adanya informasi terkait lonjakan kasus Covid-19 baik secara nasional maupun global.

"Mudah-mudahan segitu saja tidak sampai naik lagi. Kemudian ada 12 provinsi yang mengalami peningkatan dan 22 yang mengalami penurunan dalam pantauan sepekan (7DMA) ya. Kemudian tentu saja dari semua stakeholder seperti TNI/Polri, swasta yang sudah menggerakkan melalui sentra vaksinasi. Juga dari kemenkes sudah menyediakan vaksin-vaksin yang siap untuk memberikan vaksinasi booster," tukasnya.sinpo

Komentar: