Laksamana Yudo Jadi Panglima

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 03 Desember 2022 | 10:06 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)

Puan membantah adanya isu penarikan kembali surat presiden (Surpres) terkait pergantian Panglima TNI baru. Surpres tentang penunjukan KSAL Laksamana Yudo Margono dipastikan dikirimkan Istana ke DPR sekali, hari Senin lalu

SinPo.id -   Surat Presiden atau Surpres tentang calon Panglima TNI diserahkan langsung Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada ketua DPR RI Puan Maharani, Senin 28 November 2022 awal pekan lalu. Puan Maharani mengumumkan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

“Kami pimpinan DPR akan menindaklanjuti terkait dengan mekanisme yang ada di DPR untuk menugaskan Komisi terkait atau Komisi I untuk melaksanakan mekanisme terkait dengan pergantian atau pengangkatan Panglima TNI yang baru,” kata Puan.

Puan juga menyampaikan DPR punya waktu yang cukup untuk melaksanakan semua mekanisme sesuai Undang-Undang mengenai pengangkatan dan pergantian Panglima TNI, dan memastikan tidak akan ada mekanisme yang terlewat.

“Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada tanggal 21 Desember dan memasuki masa pensiun sebagai TNI yakni 1 Januari 2023, artinya DPR mempunyai waktu yang cukup untuk kemudian melaksanakan semua mekanisme,” kata Puan menjelaskan.

Puan membantah adanya isu penarikan kembali surat presiden (Surpres) terkait pergantian Panglima TNI baru. Surpres tentang penunjukan KSAL Laksamana Yudo Margono dipastikan dikirimkan Istana ke DPR sekali, hari Senin lalu.

"Surpres baru dikirim hari ini, jadi kalau ada yang menyampaikan atau menyatakan bahwa Supres sudah sempat terkirim minggu lalu, kami berdua (Mensesneg Pratikno) menyatakan bahwa hal itu tidak benar," kata Puan menegaskan.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meminta DPR RI segera memproses pergantian Panglima TNI baru Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

“Atas nama bapak presiden sampaikan terima kasih atas komitmen ketua dan bapak-bapak wakil ketua untuk proses surpres ini dalam waktu secepat-cepatnya,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, usia menyerahkan surat itu.

Menurut Praktikno, Presiden berharap Surpres ini diproses secepatnya oleh Legislatif. Bila perlu, kata dia, Yudo sudah bisa dilantik sebelum menutup tahun. "Dan kami sangat-sangat mengharapkan bahwa surat dari DPR bisa diterima oleh Bapak Presiden dalam waktu secepatnya," kata Partikno menjelaskan.

***

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur pada 26 November 1965. Yudo merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988.

Ia mengemban tugas sebagai KSAL ke-27 sejak 20 Mei 2020.

Sebelum menjabat sebagai KSAL, Yudo sempat menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.  Selama mengabdikan hidupnya untuk militer, Yudo juga tercatat beberapa kali menerima penghargaan. Di antaranya Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Jalasena Nararya.

Pada Jum’at 2 Desember 2022 kemarin Komisi I DPR RI menyetujui Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI. Keputusan itu diambil usai Yudo memaparkan visi misinya dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.

"Menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI yang baru," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat mengakhiri kelayakan dan kepatutan.

Menurut Meutya, tak ada voting dalam persetujuan Yudo sebagai Panglima TNI. Seluruh fraksi bulat mendukung Yudo. Tak hanya itu, dari hasil uji kelayakan ini juga seluruh fraksi setuju pemberhentian TNI Jenderal Andika Perkasa dari Panglima TNI. Komisi I memberikan hormat yang sebesar-besarnya atas kinerja Andika.

"Mempertimbangkan pandangan fraksi-fraksi menyetujui dengan hormat pemberhentian dengan hormat kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa," ujar Meutya menambahkan.

Teriring Kawan Lintas Kesatuan

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta  Kepala Kepolsian Jenderal Listyo Sigit Prabowo kompak mengantar Laksamana Yudo Margono saat hendak uji kelayakan dan kepatutan di gedung DPR RI Senayan.

Hal itu membuat Yudo merasa mendapat dukungan moral dari rekan yang sama-sama memimpin pasukan di lintas kesatuan. "Saya sampaikan pada Bapak, Ibu semuanya kami datang ke sini, alhamdulillah diantar tadi Bapak Kapolri. Diantar juga KSAD, KSAU, dan juga perwira tinggi Mabes TNI. Semua berikan support, beri dukungan," kata Yudo.

Di hadapan anggota Komisi I, Yudo memaparkan potensi ancaman untuk negara. Mulai dari ketahanan pangan dan energi, hingga ketegangan kekuatan asing di Laut China Selatan. Ia juga berjanji akan berupaya menjamin tidak ada lagi prajurit yang arogan. Apalagi, sampai menyakiti rakyat.

"Saya akan kerahkan segala daya upaya untuk menjamin tidak ada lagi oknum-oknum TNI yang melakuka hal-hal tak terpuji serta bersikap arogan yang dapat merugikan san menyakiti hati rakyat," kata Yudo menegaskan.

Menurut Yudo, TNI harus menyatu dan hadir di tengah rakyat. TNI, kata dia, juga harus menjadi solusi permasalahan rakyat dan bersikap humanis. Ia menyebut, hal itu penting saat kondisi negara sedang tidak baik. Terlebih ketika masih berjuang menuntaskan pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional. (*)

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI