Jadi Panglima TNI, Yudo Fokus Hadapi Masalah Regional hingga Global

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 02 Desember 2022 | 16:44 WIB
Laksamana Yudo Margono saat fit and proper test di DPR RI/ SinPo.id/ Ashar SR
Laksamana Yudo Margono saat fit and proper test di DPR RI/ SinPo.id/ Ashar SR

SinPo.id - Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mempaparkan visi misi kerjanya di hadapan anggota Komisi I DPR RI dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Fokus kerja Yudo meliputi masalah regional hingga global.

"Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kita perlu untuk mencermati perkembangan lingkungan strategis yang berpengaruh pada kehidupan berbangsa dan bernegara kita, khususnya aspek pertahanan negara yang merupakan tugas pokok TNI," kata Yudo dalam uji kelayakan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

Pada tataran global, kata Yudo, geopolitik dunia tengah dihadapkan pada kemajuan teknologi informasi dan digital. Termasuk, konflik kepentingan dan kompetisi kekuatan negara-negara besar.

"Terlebih situasi konflik terbuka Rusia-Ukraina saat ini, persaingan dagang dan investasi, dampak perubahan iklim, wabah penyakit, dan bio-security, ancaman cyber, serta adanya potensi ancaman kelangkaan pangan dan energi," kata dia.

Sedangkan pada lingkup regional, potensi instabilitas kawasan Asia Pasifik mengemuka sebagai akibat dari adanya ketegangan dan kehadiran kekuatan asing di Laut Tiongkok Selatan. Lalu, konflik di Semenanjung Korea dan potensi konflik antara Tiongkok dan Taiwan yang mengemuka akhir-akhir ini.

Di samping itu, terdapat pula penguatan kerja sama keamanan antara Amerika Serikat, India, dan Jepang. Serta munculnya aliansi AUKUS antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk mengimbangi strategi Belt And Road Initiative Republik Rakyat China.

Yudo melanjutkan pada tataran nasional, secara umum kondisi keamanan Indonesia cukup stabil meskipun masih diwarnai beberapa isu menonjol. Mulai dari gangguan keamanan di daerah tertentu, rencana pembangunan Ibu Kota Negara baru, dan dinamika situasi politik menjelang pesta demokrasi 2024.

"Kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok, serta percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata dia.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI