Kemenkes Sebut Sebanyak 12.553 Anak Terinveksi HIV

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 29 November 2022 | 20:10 WIB
Ilustrasi HIV/ Pixabay
Ilustrasi HIV/ Pixabay

SinPo.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut sebanyak 12.553 anak di bawah usia 14 tahun terinfeksi HIV. Dari angka tersebut yang sudah menjalani pengobatan baru sekitar 7.800 anak dan sisnya tidak memiliki akses untuk berobat.

Kasus HIV pada anak juga banyak dialami oleh anak usia di bawah 4 tahun, dengan jumlah 4.764 anak. Data tersebut merupakan data yang terkumpul pada tahun 2010 hingga September 2022.

"Kalau dilihat jumlahnya, usia kurang dari empat tahun itu lebih dominan pada anak dengan HIV. Dan kalau dilihat dari total, itu ada sekitar 12.533 anak usia 14 tahun ke bawah yang diketahui status HIV-nya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 29 November 2022.

Imran menjelaskan berdasarkan data yang ada, anak laki-laki jumlahnya lebih banyak terserang HIV dibandingkan dengan anak perempuan.

Dengan demikian, lanjut Imran, temuan kasus HIV pada anak ini berkaitan dengan pengetahuan orangtua tentang akses layanan kesehatan. Karena, anak yang terinveksi HIV tersebut disebabkan tertular dari orangtuanya.

"Kalau dilihat lagi, di sini menggambarkan retensi pengobatan ARV (anti-retroviral) yang rendah. Ini menjadi tantangan besar lain yang perlu menjadi perhatian," ujarnya.

Kendati demikian, Imran menyebutkan, dalam kurung waktu 2010-2020, Kemenkes mencatat terjadi kemajuan yang signifikan dalam penanggulangan HIV.

“Jadi infeksi baru HIV-nya itu sudah menurun cukup banyak sebagai dampak akselerasi pengendalian yang fokusnya pada intervensi pencegahan dan juga ekspansi dalam hal pemberian terapi antiretroviral,” paparnya.

Sementara itu, tujuan penanggulangan HIV sendiri yaitu untuk mengakhiri epidemi HIV pada tahun 2030, yang ditandai dengan tercapainya three zero, yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigma diskriminasi.

Sedangkan permasalahan penanganan HIV saat ini yaitu bagaimana bisa melakukan tindak lanjut terhadap orang-orang yang sudah ditemukan positif, tetapi belum masuk ke dalam pengobatan. Begitu pula orang-orang yang sudah mengalami pengobatan apakah sudah dapat terobati.

“Jadi dua hal ini perlu dikerjakan lebih fokus lagi yaitu terkait orang dengan HIV yang mendapatkan pengobatan dan monitoringnya,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI