Tangani Penyakit Kritis, DPRD Minta Pemprov DKI  Tingkatkan Mutu Alkes

Laporan: Zikri Maulana
Selasa, 22 November 2022 | 07:17 WIB
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma (istimewa)
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma (istimewa)

SinPo.id -  Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI segera meningkatkan mutu alat kesehatan, terutama untuk penyakit kritis seperti jantung dan paru. Pasalnya, keterbatasan alat membuat warga mengantre lama untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut. 

“Warga yang mau operasi saja harus mengantre enam bulan untuk operasi jantung. Kami tidak mau lagi ada warga yang menunggu terlalu lama untuk tindakan,” kata Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, dalam keterangannya, dikutip Selasa 22 November 2022. 

Menurut dia, banyak warga yang mengeluh karena lambatnya penanganan dan lamanya waktu tunggu untuk mendapat tindakan akibat alat yang tidak memadai. Maka dari itu, penambahan atau peningkatan mutu alat kesehatan sangat diperlukan. 

Selain itu, Merry juga menyayangkan, dengan jumlah alat kesehatan di RSUD yang dinilai kurang, begitu juga kualitas teknologinya yang masih dibawah standar. Seperti alat pemeriksaan radiologi diagnostic magnetic resonance imaging (MRI) yang dimiliki RSUD Tarakan masih tipe lama yakni 1,5 tesla. Oleh karena itu, ia meminta Dinkes untuk mengupgrade alat MRI dengan tipe 3 tesla skyra. 

“Kita mau jangan sampai lagi warga itu ngantre untuk MRI, dan untuk pengobatan stroke karena keterbatasan alat. Warga BPJS layak mendapat pelayanan yang baik dari alat kesehatan yang modern,” katanya. 

Sementara itu, anggota Komisi E Yudha Permana mendorong Dinkes DKI segera memiliki alat-alat positron emission tomography (PET Scan) untuk mendiagnosis kanker. Sebab saat ini, warga Jakarta yang mengidap kanker harus antre dengan warga daerah lain di RS Kanker Dharmais. 

“PET Scan perlu, karena ini alat yang sangat membantu untuk para pasien kanker. Supaya juga tidak terjadi penumpukan di rumah sakit pusat seperti Dharmais. Kita bisa evaluasi apa unit barang yang dibutuhkan pada RSUD untuk mempercepat waktu tunggu pasien,“ kata Yudha.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI