Antisipasi Krisis Pangan, Herman Khaeron Minta Pemerintah Tingkatkan Produksi

Laporan: Sinpo
Senin, 21 November 2022 | 02:20 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI di PT Rajawali Nusantara Indonesia, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Foto: Taufan/nr
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI di PT Rajawali Nusantara Indonesia, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Foto: Taufan/nr

SinPo.id -  Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta pemerintah tingkatkan produksi pangan nasional guna menghindari krisis pangan. Ia menilai tantangan terbesar Indonesia menghadapi krisis pangan juga terletak pada harga. Untuk itu beberapa kendala harus diperbaiki bersama berupa pemanfaatan sumber daya alam sebaik-baiknya. 

“Penduduk Indonesia saat ini sudah 280 juta sedangkan tahun 1970 itu hanya 130 juta berarti kenaikannya cukup signifikan. Tentunya agar semua pangan masyarakat tercukupi produksi pangannya juga harus ditingkatkan untuk menghindari krisis nantinya," imbuhnya, seperti dilansir laman DPR.go.id

Pernyataan itu disampaikan  saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI di PT Rajawali Nusantara Indonesia, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Kamis 17 November 2022.

Politisi Partai Demokrat ini menyampaikan berdasarkan Laporan Perkembangan Harga, Inflasi, dan Stok Indikatif Bahan Pokok Kementerian Perdagangan, mayoritas komoditas dalam kondisi aman dan di atas normal. "Untuk saat ini memang masih aman tapi saya tekankan agar kurangi impor terutama kepada negara yang sedang berkonflik agar krisis pangan dan kenaikan harga tidak terjadi," paparnya.

Sementara itu kondisi indeks harga pangan menurut FAO telah melonjak ke rekor tertinggi tahun ini, tepatnya pada Maret yang mencapai angka kisaran 160 poin. Untuk Indeks Harga Pangan FAO pada September rata-rata 136,3 poin, turun 1,1 persen dari Agustus. Meski begitu, harga pangan tetap 5,5 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. FAO juga mencatat harga pupuk menjadi terlalu mahal bagi banyak petani dan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan terus meningkat. Pada akhirnya yang paling terdampak adalah masyarakat miskin. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI