Tranjakarta dilaporkan ke KPK Terakit Dugaan Korupsi Sistem Tap in Tap Out
SinPo.id - Seorang warga bernama Musa Emyus didampingi oleh Lembaga Perkumpulan Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, melaporkan indikasi korupsi dalam pembuatan sistem pengelolaan keuangan tiket PT Transportasi Jakarta (PT Transjakarta) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diduga ada pemotongan saldo pengguna layanan dalam penerapan kebijakan sistem tap in tap out.
"Sistem yang dijalankan ini mulai bermasalah sejak awal Oktober 2022 yakni adanya pemotongan dua kali terhadap uang pengguna atau konsumen Transjakarta," kata Sekretaris Jenderal FAKTA Indonesia, Ari Subagyo Wibowo, Senin 14 November 2022.
Menurut Ari, layanan Transjakarta yang menggunakan sistem single tarif, seharusnya tidak memerlukan lagi kartu dan gate dengan sistem Tap In Tap Out seperti yang berlaku saat ini.
"Hal ini menjadi indikasi adanya penyalahgunaan anggaran dan penyahahgunan kewenangan/jabatan oleh PT Transjakarta untuk memperkaya pihak lain dengan membuat perangkat atau sistem yang tidak sesuai kebutuhan," kata Ari menambahkan.
Selain itu kebijakan tersebut juga menimbulkan crowded terbukti dari banyaknya pesan, kritik, dan laporan pengguna di media sosial dan media massa atas terjadinya pemotongan dua kali uang kartu penggunan atau konsumen Transjakarta saat Tap In dan Tap Out. Padahal, sistem single tarif untuk pelayanan Transjakarta seharusnya mempermudah pengguna Transjakarta.
“Namun sebaliknya justru memberatkan,” katanya.
Laporan itu meminta KPK untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap kebocoran keuangan PT Transjakarta yang diambil dari konsumen. Meliputi aliran uang maupun direksi, manajemen PT Transjakarta serta kontraktor proyek yang melakukan pembuatan proyek sistem kartu dan gate Tap In - Tap Out Transjakarta.

