Pemerintah diminta Prioritaskan Vaksinasi Booster untuk Lansia
SinPo.id - Pemerintah diminta memprioritaskan percepatan vaksinasi booster untuk kelompok lanjut usia atau Lansia, hal itu mengacu kematian tertinggi akibat Covid-19 terjadi pada kelompok Lansia, serta 50 persen belum mendapatkan vaksin. Angka kematian itu diharap jadi perhatian serius pemerintah. Bahkan, kondisi tersebut harus menjadi indikator penanganan covid-19 saat ini.
"Serta sebagai peringatan bagi pemerintah untuk segera mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi penyebab lonjakan kasus, tingginya angka rawat inap hingga kematian akibat Covid-19," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet, Sabtu, 12 November 2022.
Bamsoet meminta pemerintah mengevaluasi cakupan dan capaian vaksinasi covid-19 di Tanah Air. Khususnya, bagi vaksin kelompok prioritas atau rentan seperti lansia, juga orang yang memiliki komorbid hingga kelompok usia anak.
"Mengingat kelompok-kelompok ini sangat rentan tertular hingga mengalami perburukan kondisi akibat covid-19," kata Bamsoet menambahkan.
Politikus Golkar ini berharap pemerintah terus bekomitmen menjaga ketersediaan stok vaksin di daerah. Terpenting, menggencarkan penyuntikan dosis booster untuk memastikan masyarakat terlindungi.
Dia menilai cakupan vaksinasi booster di Tanah Air masih tergolong rendah. Bahkan, ada banyak keluhan di daerah tentanh tidak tersedianya stok vaksin yang berlanjut hingga akhir Oktober 2022.
Untuk itu, Bamsoet mendorong pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempercepat izin dan produksi vaksin covid-19 dalam negeri agar dapat digunakan sebagai booster.
"Guna mengisi kelangkaan vaksin yang terjadi belakangan dan melemahnya semangat untuk kejar vaksinasi booster menyebabkan ketahanan bila muncul subvarian baru," tegas Bamsoet.