Apik Jadi Menhan, Elektabilitas Pak Bowo Ungguli Ganjar dan Anies

Laporan: Bayu Primanda
Sabtu, 12 November 2022 | 10:19 WIB
Prabowo saat mendampingi Presiden Jokowi di Pameran Indo Defense 2022/Istimewa
Prabowo saat mendampingi Presiden Jokowi di Pameran Indo Defense 2022/Istimewa

SinPo.id -  Elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih berada di puncak. Ini sesuai hasil survei Indostrategi Research and Consulting pada 27 Oktober-5 November 2022.

Dalam riset tersebut, Prabowo masih unggul di atas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, maupun mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan 31,8 persen. Sementara kedua pesaingnya itu masing-masing meraih 20,5 persen dan 13,2 persen.

Posisi keempat ditempati Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan 6,6 persen, disusul Menteri BUMN, Erick Thohir, 4,8 persen. Adapun nama-nama lain di bawah 4 persen, seperti Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansa; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Ketua DPR, Puan Maharani; dan Menparekraf, Sandiaga Uno.

Apiknya kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) menjadi salah satu faktor dirinya dinilai layak menjadi presiden masa depan.

Survei Indostrategi ini melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi dengan pengumpulan data wawancara tatap muka menggunakan kuesioner lewat teknik multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,8 persen.

Berikut ini hasilnya:
1. Prabowo Subianto 31,8 persen
2. Ganjar Pranowo 20,5 persen
3. Anies Baswedan 13,2 persen
4. Ridwan Kamil 6,6 persen
5. Erick Thohir 4,8 persen
6. Khofifah Indar Parawansa 3,8 persen
7. Agus H Yudhoyono 3,1 persen
8. Puan Maharani 2,7 persen
9. Sandiaga Uno 2,7 persen
10. Airlangga Hartarto 2,4 persen
11. Muhaimin Iskandar 2,2 persen
12. Andika Perkasa 1,8 persen
13. Tidak menjawab/tidak tahu 4,4 persen

"Kalau kita lihat data ini ada 2 tokoh yang mengalami kenaikan yaitu pak Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo trendnya mengalami kenaikan, sementara Anies mengalami stagnan," kata Direktur eksekutif Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam.sinpo

Komentar: