Puan Ajak Parlemen Korea Kolaborasi Kemimpinan di Asia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 09 November 2022 | 21:15 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani saat bertemu parlemen Korsel/ Istimewa
Ketua DPR RI Puan Maharani saat bertemu parlemen Korsel/ Istimewa

SinPo.id - Ketua DPR Puan Maharani mendorong parlemen Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) berkolaborasi dalam sejumlah hal. Penguatan kerja sama parlemen diyakini bakal memperkuat hubungan Indonesia dengan Korsel.

"Seperti pada forum internasional untuk menyelesaikan berbagai isu krusial, di antaranya terkait dengan isu perdamaian dan perubahan iklim," kata Puan dalam jamuan makan siang yang digelar di National Assembly of the Republic of Korea (Gedung Kantor DPR Korsel) di Seoul, Rabu, 9 November 2022.

Puan menyatakan hangatnya pertemuan antara delegasi Indonesia dan anggota Parlemen Korsel merefleksikan eratnya hubungan kedua negara. Menurut Puan, hubungan Indonesia dan Korsel tak hanya berdasarkan pada hubungan erat di masa lalu semata.

"Namun, juga berdasarkan potensi di masa depan yang dapat dikembangkan,” ucapnya.

Puan menilai diperlukan diplomasi parlemen untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Korsel. Hal ini seiring dengan kerja sama erat yang telah dilakukan pemerintah, swasta, dan berbagai pihak lainnya.

“Kita perlu memastikan bahwa tidak ada gap antara kerja sama antarpemerintah dengan kerja sama antarparlemen kedua negara. Terutama, parlemen perlu memastikan melalui fungsi pengawasannya bahwa kerja sama antar pemerintah memang bermanfaat bagi rakyat masing-masing," kata mantan Menko PMK itu.

DPR RI dan Majelis Nasional Korea Selatan disebut harus dapat meningkatkan kerja sama di berbagai forum internasional. Baik itu di Inter-Parliamentary Union (IPU), The G20 Parliamentary Speaker Summit (P20), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), MIKTA (grouping of Mexico, Indonesia, Republic of Korea, Turkey and Australia), maupun forum internasional lainnya.

“Melalui partisipasi di berbagai forum internasional, saya berharap Indonesia dan Korea dapat mengambil peran kepemimpinan di Asia dan dunia,” kata Puan.

Menurut Puan, dialog dan konsultasi antarparlemen semakin relevan di masa meningkatnya ketegangan geopolitik. Dia menyebut parlemen harus berada di garda terdepan dalam menciptakan perdamaian, budaya damai dan toleransi, termasuk diplomasi preventif untuk menciptakan perdamaian dan mencegah timbulnya konflik.

“Parlemen juga harus berada di garda depan dalam  kerja sama internasional mencapai kesejahteraan bagi rakyat. Parlemen perlu bekerja sama mengatasi pelambatan pertumbuhan ekonomi global, meningkatnya inflasi, dan tingginya harga pangan, dan energi,” kata Puan.

Cucu Bung Karno ini menyebut hubungan Indonesia dan Korea Selatan didasarkan pada sejumlah kesamaan nilai, yaitu demokrasi, menghargai hak asasi manusia, toleransi, serta menjunjung rule of law. Puan mendorong dibangunnya hubungan ke depan yang berdasarkan saling kepercayaan (mutual trust).

"Mari kita kembangkan persahabatan kedua negara termasuk antar parlemennya, mari kita bekerja sama untuk berkontribusi untuk menyelesaikan berbagai masalah global. Dan mari kita perkuat kerja sama bagi kemajuan dan kemakmuran kedua negara. Kamsahamnida, terima kasih,” kata peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University (PKNU) tersebut.

Dalam muhibahnya di Korea Selatan, Puan didampingi sejumlah anggota DPR. Delegasi DPR RI itu di antaranya adalah Wakil Ketua Komisi I Utut Adianto, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka, serta anggota Komisi III Johan Budi S Pribowo dan Dede Indra Permana.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI