Hadapi Tantangan Ekonomi di Masa Depan, Airlangga: Santri Harus Melek Digital
SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan santri harus melek digital. Hal itu disampaikan Airlangga kunjungan kerja kerja ke Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darusyifa Al-Fitroh Yaspida Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
"Pentingnya melek digital untuk menghadapi tahun-tahun mendatang. Apalagi saat ini Indonesia masih butuh 500 ribu talenta digital hingga sembilan tahun mendatang," kata Airlangga dalam sambutannya, Sabtu 5 November 2022, seperti dikutip dari laman Antara.
Airlangga mengaku optimistis para santri khususnya yang sedang menimba ilmu di ponpes Darusyifa Al-Fitroh sudah melek digital. Namun kemampuan tersebut harus terus diasah dan dimanfaatkan untuk membantu perekonomian bangsa melalui berbagai inovasi dan kreativitas.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga yakin, pada 2030 yang akan menjadi pemimpin dan pengusaha adalah para santri yang saat ini tengah menimba ilmu di pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, semua harus dipersiapkan dari sekarang karena tahun-tahun ke depan persaingan dalam dunia ekonomi akan lebih ketat.
"Pemerintah berharap para santri bisa menjadi yang terdepan dalam memajukan perekonomian bangsa," katanya.
Pada sisi lain, Airlangga memuji kesuksesan Ponpes Salafi Terpadu Darusyifa Al-Fitroh Yaspida Sukabumi sebagai pesantren maju yang modern, dan berhasil menciptakan lulusan-lulusan yang berjiwa entrepreneur. Karena ponpes ini menyediakan kebutuhan santri untuk belajar tentang dunia wirausaha.
Tentunya, Ponpes Yaspida bisa menjadi contoh pesantren yang sukses memberikan pembelajaran entrepreneur bagi ponpes lain di Indonesia. Maka dari itu, ia yang mewakili pemerintah pusat mengaku bingung apa yang harus dibantu oleh pemerintah untuk ponpes tersebut karena sudah lengkap semuanya.
“Jika semua pesantren di Indonesia seperti Ponpes Yaspida, saya yakin Indonesia akan menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat," pungkasnya.