Wapres Dorong Penyelenggaraan Indonesian Muslim Fashion Week di Dubai

Laporan: Sinpo
Minggu, 06 November 2022 | 01:05 WIB
Wapres Ma'ruf Amin/ BPMI Setpres
Wapres Ma'ruf Amin/ BPMI Setpres

SinPo.id - Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin berharap Bank Syariah Indonesia (BSI) kini telah memiliki kantor cabang di Dubai, dapat mengembangkan sayapnya. Selain menjalankan bisnis perbankan, BSI Dubai juga diharapkan turut mempromosikan produk-produk halal Indonesia, termasuk fesyen muslim.

“Kita bikin Indonesian Muslim Fashion Week di Dubai seperti Jakarta Muslim Fashion Week, yang tidak kalah dengan Paris Fashion Week,” kata Ma'ruf saat mengunjungi kantor BSI Dubai seperti dilansir website wapresri, Sabtu 5 November 2022.

Menurut Wapres, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk fesyen muslimnya, karena didukung para desainer handal yang mampu menciptakan model-model pakaian yang menarik.

“Kita memiliki desainer-desainer muda yang bagus, model-model (pakaiannya) juga bagus, dan yang penting sesuai syariah,” ujarnya.

Ma'ruf menjelaskan, bahwa dirinya pernah didatangi Menteri Perdagangan lama, Muhammad Lutfi, bersama para desainer pakaian muslim untuk melaporkan rencana penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week. Di antara para desainer yang datang tersebut, ternyata bukan hanya desainer muslim tetapi juga desainer non muslim yang ingin turut berpartisipasi.

“Desainer-desainer itu sebagian bukan muslim, ada yang Katolik, tetapi mereka ingin berpartisipasi pada Jakarta Muslim Fashion Week yang baru terlaksana kemarin saat Menteri Perdagangan berganti ke Pak Zulkifli Hasan, karena pasarnya memang bagus sekali,” ungkapnya.

Untuk itu, Wapres meminta BSI Dubai memanfaatkan hubungan Indonesia dan PEA yang terjalin sangat baik, salah satunya untuk mempromosikan fesyen muslim Indonesia melalui penyelenggaraan Indonesian Muslim Fashion Week di Dubai.

“Ini saya kira kesempatan dan kebetulan sekali hubungan Indonesia - UEA sedang bagus-bagusnya,” ujarnya.

Menanggapi permintaan Ma'ruf, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengakui bahwa potensi fasyen muslim Indonesia memang besar, tetapi di Dubai belum begitu populer. Oleh karena itu, dia berharap adanya dukungan dari para pelaku bisnis busana muslim.

“Syukur-syukur kalau ada yang punya naluri bisnis dan punya butik batik (misalnya) di sini,” pungkasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI