Muzani: KTT G20 Jadi Momentum Indonesia Damaikan Dunia

Laporan: Sinpo
Sabtu, 05 November 2022 | 05:35 WIB
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani/ SinPo.id/ Sigit Nuryadin
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani/ SinPo.id/ Sigit Nuryadin

SinPo.id -  Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan KTT G20 di Bali akan menjadi sejarah bagi Indonesia untuk mengembalikan perdamaian dunia. Untuk itu, kata dia, G20 di Bali menjadi penting karena akan dihadiri pemimpin-pemimpin dunia 

"Seperti Presiden AS Joe Biden, Presiden Cina Xi Jinping, Presiden Rusia Putin dan Presiden Ukraina Zelensky. Kalau tokoh-tokoh itu datang di Bali, maka peran Indoesia dalam mempersatukan dan menyelamatkan dunia dari ancaman perang akan dicatat sejarah,” kata Muzani, saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Kamis 3 November 2022, seperti dilansir laman Gerindra

Muzani mengatakan Pancasila merupakan gagasan para pendiri bangsa dan ulama. Anggota Komisi II DPR RI itu menceritakan pengalamannya saat berziarah ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu kyai pendiri NU  bersama KH Hasyim Asy’ari. Menurut Muzani, KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Hasyim Asy’ari adalah ulama besar NU yang memiliki pemikiran visioner yang melebihi sikap dan keputusan pemerintahan ketika itu.

“Di dalam banyak pendapat dan pikiran Kyai Wahab Hasbullah tentang kebangsaan itu jauh mendahului dari kepentingan dan keputusan pemerintahan pada saat itu. Sebagai contoh, Pancasila merupakan hasil daripada gagasan dari para pendiri bangsa bersama ulama,” terang Muzani.

Di hadapan Ketua Muslimat NU DKI Jakarta dan Nyai Hj Hizbiyah Rochim, Muzani menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan. Sehingga, bagi Muzani, Pancasila adalah warisan para ulama. Oleh karena itu, Nilai Pancasila melahirkan sebuah kebebasan masyarakat Indonesia untuk menjalankan perintah agama tanpa hambatan.

Terakhir, politisi Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) itu menerangkan dunia sedang tidak pasti. Ia memaparkan dunia tengah mengalami ancaman resesi, krisis pangan, krisis energi, bahkan ancaman perang dunia ketiga. Di sisi lain, tidak ada yang tahu kapan perang antara Rusia dan Ukraina akan berakhir.

“Akibat dari perang Ukraina dan Rusia, harga-harga barang naik, BBM naik, kebutuhan pokok dan lain-lain naik. Ketegangan juga terjadi antara Taiwan dan Cina, Korut dan Korsel. Ini yang harus kita cegah,” jelasnya.sinpo

Komentar: