Pemprov DKI Resmikan Rumah Digital Untuk Disabilitas

Laporan: Zikri Maulana
Jumat, 04 November 2022 | 13:18 WIB
Peresmian Rumah Digital untuk disabilitas/Dok: PPID DKI
Peresmian Rumah Digital untuk disabilitas/Dok: PPID DKI

SinPo.id -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, meresmikan Rumah Digital untuk Disabilitas yang berlokasi di Jalan Teluk Betung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat 4 November 2022. 

Penjabat (Pj) Gubernur  DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Rumah Digital ini merupakan wadah bagi teman-teman disabilitas untuk berkarya dan mendapatkan akses informasi seputar dunia disabilitas

"Seperti forum digital, agenda acara, pelatihan kerja dan UMKM, hingga lowongan kerja seputar dunia disabilitas," kata Heru dalam keterangannya, Jumat 4 November 2022. 

Rumah Digital ini merupakan inisiasi Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia bersama beberapa kolaborator seperti Productive+, FELLO yang merupakan platform e-money untuk mendukung transaksi cashless di era digital yang user friendly bagi penyandang disabilitas.

Heru mengatakan, kesetaraan bagi penyandang disabilitas mencakup berbagai hal, khususnya di bidang informasi digital yaitu untuk meningkatkan kemampuan literasi digital sehingga rasa keadilan pada mereka terpenuhi. 

"Ini menjadi bagian dari kewajiban kita untuk mempermudah rekan-rekan disabilitas dalam berkomunikasi lebih luas lagi, dan tidak merasa sendiri, ada teman. Sehingga mereka bisa mempunyai ide dan memberikan inovasi-inovasi yang kadang kala tidak kita pikirkan," kata Heru.


"Adanya rumah digital ini mempermudah dan menjembatani teman-teman disabilitas dalam memperoleh berbagai informasi bermanfaat melalui dukungan infrastruktur secara teknologi,” sambungnya.

Sementara itu sebagai disabilitas, Angkie Yudistia menyadari adanya kesulitan penyandang disabilitas dalam mendapatkan akses informasi dan pola berkomunikasi. Hal itu yang juga dirasakan oleh hampir semua ragam penyandang disabilitas di Indonesia.

"Dalam hal literasi digital, penyandang disabilitas sangat minim (kemampuan), salah satunya adalah minimnya komputer di Sekolah Luar Biasa. Sehingga dengan adanya wadah rumah digital untuk disabilitas ini bisa menjadi jawaban, sehingga penyandang disabilitas memperoleh informasi, pelatihan kerja, dan UMKM, serta pendampingan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital," kata Angkie.

Angkie mengatakan kemunculan Rumah Digital Untuk Disabilitas sebagai wadah yang dapat melahirkan talenta digital yang memenuhi kebutuhan pasar kerja nasional secara vokasi. 

“Ke depannya kami ingin dari tempat ini lahir talenta digital penyandang disabilitas yang kompetitif sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia butuh 600 ribu talenta digital setiap tahunnya hingga tahun 2035. Penyandang disabilitas harus mampu melahirkan karya-karya digital Indonesia ke depannya.” kata Angkie. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI