Jelang Muktamar, Din Syamsudin: Muhammadiyah Perlu Darah Segar

Laporan: Sinpo
Selasa, 01 November 2022 | 02:33 WIB
DIn Syamsuddin/Net
DIn Syamsuddin/Net

SinPo.id -  Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode selanjutnya atau periode 2022-2027 perlu 'darah segar' dalam struktur kepengurusannya.
Menurut dia, darah segar Muhammadiyah itu perlu ditambah dalam struktur PP Muhammadiyah berikutnya untuk menjawab tantangan zaman. Figur kader-kader muda perlu ditambah agar PP Muhammadiyah lebih dinamis dan progresif.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 mendatang memerlukan darah segar," kata Din, dalam keterangannya pada Senin 31 Oktober 2022. 

Dia mencontohkan Muhammadiyah memiliki segudang kader-kader muda yang progresif. Semisal ada Dirjen Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latif, mantan aktivis Pemuda Muhammadiyah Untung Cahyono hingga Sekretaris Majelis Dikti PP Muhammadiyah Sayuti. Ada pula nama Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tabligh PP Muhamadiyah Fathurrahman Kamal dan Rektor UMS Sofyan Anif cocok untuk masuk sebagai anggota PP Muhammadiyah. Dari Jakarta, Din menilai juga banyak nama-nama kader muda Muhammadiyah yang mumpuni. Semisal Matan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah dan pimpinan DMI Imam Addaraqutni, Ketua MUI Pusat Sudarnoto A. Hakim hingga pejabat di BRIN Najib Burhani.

"Untuk itu, mungkin sebagian anggota PP Muhammadiyah yang sudah lama berkhidmat perlu legowo memberi kesempatan berjuang dan beramal bagi figur-figur baru," kata Din.

Din menilai tantangan yang dihadapi Muhammadiyah ke depan semakin berat dan menantang. Sebagai kekuatan masyarakat madani dan elemen dari gerakan Islam global, Muhammadiyah perlu memberi respons yang tepat, cermat dan strategis. Meski begitu, Din berpendapat kepemimpinan Muhammadiyah di tingkat pusat di periode saat ini yang digerakkan oleh duet Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti mampu menampilkan kepemimpinan yang harmonis, visioner, dan berkemajuan.
Baginya, kedua sosok itu masih diperlukan untuk melanjutkan gerak organisasi pada satu periode ke depan. Dia menilai kepengurusan Muhammadiyah satu periode terakhir dapat menampilkan kiprah dan performa yg efektif. Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya amal usaha baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial, dan ekonomi.

"Untuk itu kepemimpinan pusat Muhammadiyah meniscayakan kepemimpinan yang responsif, transformatif dan independen. Bersama para anggota pimpinan lain. Tentang siapa yg disepakati sebagai Ketua Umum hanyalah hal siapa yg dimajukan selangkah dan ditinggikan seranting. Semuanya berpulang kepada 2500-an peserta Muktamar dengan harapan mereka memilih dengan hati nurani dan akal pikiran jernih dengan mengedepankan kepentingan dan kemajuan organisasi," tambahnya.

Sebagai informasi, Muhammadiyah akan menggelar Muktamar ke-48 di Solo, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022 mendatang. Salah satu agenda utamanya adalah memilih pengurus dan Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2026.sinpo

Komentar: